Addict Software

FUNGSI GPEDIT

3 komentar
Group Policy


Group Policy adalah fitur dari keluarga Microsoft Windows NT dari sistem operasi. Group Policy adalah sekumpulan aturan yang mengontrol lingkungan kerja dari account pengguna dan rekening komputer. Group Policy menyediakan manajemen terpusat dan konfigurasi sistem operasi, aplikasi dan pengaturan pengguna dalam lingkungan Active Directory. Dengan kata lain, Group Policy sebagian pengguna kontrol apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan pada sistem komputer. Meskipun Group Policy lebih sering terlihat digunakan untuk lingkungan perusahaan, hal ini juga umum di sekolah, usaha kecil dan jenis lain dari organisasi yang lebih kecil. Group Policy sering digunakan untuk membatasi tindakan-tindakan tertentu yang dapat menimbulkan risiko keamanan potensial, misalnya: untuk memblokir akses ke Task Manager, membatasi akses ke folder tertentu, menonaktifkan download file executable dan sebagainya.

Sebagai bagian dari teknologi Microsoft IntelliMirror, Group Policy bertujuan untuk mengurangi biaya yang mendukung pengguna. IntelliMirror teknologi yang berkaitan dengan pengelolaan mesin terputus atau roaming pengguna dan termasuk roaming profil pengguna, redirection folder dan file offline.

Objek Group Policy tidak perlu Active Directory, Novell telah mendukung roaming profil sejak Windows 2000 dengan paket perangkat lunak mereka ZENworks Desktop Management, dan mulai dengan Windows XP juga mendukung objek kebijakan kelompok.





GPO application

Klien Group Policy beroperasi pada "pull" model - sering kali (penundaan acak antara 60 dan 120 menit, walaupun ini offset dapat dikonfigurasi melalui Group Policy) akan mengumpulkan daftar GPO yang sesuai dengan mesin dan login pengguna (jika ada). Klien Kebijakan Grup akan menerapkan GPO yang selanjutnya akan mempengaruhi perilaku kebijakan-komponen sistem operasi diaktifkan.





Local Group Policy (LGP)

Local Group Policy (LGP) adalah versi yang lebih mendasar dari Kebijakan Grup digunakan oleh Active Directory. Dalam versi Windows sebelum Windows Vista, LGP dapat mengkonfigurasi Kebijakan Grup untuk komputer lokal tunggal, tetapi tidak seperti Active Directory Group Policy, tidak dapat membuat kebijakan untuk pengguna individu atau kelompok. Ia juga memiliki opsi lebih sedikit keseluruhan dari Active Directory Group Policy. Keterbatasan khusus-pengguna dapat diatasi dengan menggunakan Registry Editor untuk membuat perubahan di bawah atau tombol HKCU HKU. LGP hanya membuat perubahan registri pada tombol HKLM, sehingga mempengaruhi semua pengguna. Perubahan yang sama bisa dibuat di bawah HKCU atau HKU hanya mempengaruhi pengguna tertentu. Microsoft telah informasi lebih lanjut tentang cara menggunakan Registry Editor Kebijakan Grup untuk mengkonfigurasi tersedia pada TechNet. LGP dapat digunakan pada komputer pada sebuah domain, dan dapat digunakan pada Windows XP Home Edition.





Pemrosesan order untuk Group Policy

Grup kebijakan diproses dengan urutan sebagai berikut :

Objek Group Policy lokal - ini berlaku untuk pengaturan kebijakan lokal komputer (diakses dengan menjalankan gpedit.msc). Hanya ada satu kelompok kebijakan lokal yang disimpan per komputer.

Situs - Berikutnya komputer proses kebijakan kelompok apapun yang diterapkan ke situs komputer saat ini masuk Jika beberapa kebijakan terkait dengan situs ini diproses dalam urutan ditentukan oleh administrator menggunakan tab Group Policy Linked Objects, kebijakan dengan link order terendah diproses terakhir dan memiliki hak tertinggi.

Domain - Setiap kebijakan yang diterapkan pada tingkat domain (default kebijakan domain) yang diproses selanjutnya. Jika beberapa kebijakan terkait dengan situs ini diproses dalam urutan ditentukan oleh administrator menggunakan tab Group Policy Linked Objects, kebijakan dengan urutan terendah link diproses terakhir dan memiliki hak tertinggi.

Unit Organisasi - kelompok Terakhir kebijakan yang ditugaskan kepada Unit Organisasi komputer atau pengguna adalah anggota diproses. Jika beberapa kebijakan terkait dengan situs ini diproses dalam urutan ditentukan oleh administrator menggunakan tab Group Policy Linked Objects, kebijakan dengan urutan terendah link diproses terakhir dan memiliki hak tertinggi.

Warisan - Warisan dapat diblokir atau dipaksakan untuk mengontrol apa kebijakan yang diterapkan pada setiap tingkat. Jika seorang administrator tingkat yang lebih tinggi (administrator perusahaan) menciptakan kebijakan yang memiliki warisan diblokir oleh administrator tingkat yang lebih rendah (administrator domain) kebijakan ini akan tetap diproses.





Group Policy Preferensi

Mereka adalah seperangkat kebijakan kelompok pengaturan ekstensi yang sebelumnya dikenal sebagai pembuat kebijakan. Microsoft membeli pembuat kebijakan dan kemudian terintegrasi dengan Windows Server 2008. Microsoft telah sejak migrasi merilis sebuah alat yang memungkinkan pengguna untuk bermigrasi item pembuat kebijakan untuk Preferensi Group Policy.

Group Policy Preferensi menambahkan beberapa item konfigurasi baru. Item ini juga memiliki sejumlah pilihan penargetan tambahan yang dapat digunakan untuk mengontrol granularly penerapan pengaturan barang-barang tersebut.

Preferensi Group Policy yang kompatibel dengan x86 dan x64 versi Windows Windows XP, Windows Server 2003 dan Windows Vista dengan penambahan Extensions Side Klien (juga dikenal sebagai CSE).

Client Side ekstensi sekarang termasuk dalam Windows Server 2008, Windows 7 dan Windows Server 2008 R2.





Group Policy Management Console

Awalnya Group Policy telah diubah dengan menggunakan alat Edit Group Policy yang terintegrasi dengan Active Directory dan Komputer Pengguna Microsoft Management Console (MMC) snap-in tapi kemudian dibagi menjadi terpisah MMC snap-in Group Policy yang disebut Management Console (GPMC) . The GPMC sekarang menjadi komponen pengguna di Windows Server 2008 dan Windows Server 2008 R2 dan disediakan sebagai download sebagai bagian dari Remote Server Administration Tools untuk Windows Vista dan Windows 7.





Security

Pengaturan Group Policy ditegakkan secara sukarela oleh aplikasi yang ditargetkan. Dalam banyak kasus, ini hanya terdiri dari menonaktifkan user interface untuk fungsi tertentu, tanpa menonaktifkan berarti lebih rendah tingkat mengakses itu.

Atau, pengguna dapat memodifikasi atau jahat mengganggu aplikasi sehingga tidak dapat berhasil membaca dengan pengaturan Group Policy default sehingga menegakkan keamanan yang berpotensi rendah atau bahkan kembali nilai-nilai sewenang-wenang

10 Contoh gpedit yang berhubungan dengan regedit :



1. Run



*meniadakan menu run di start menu ( GPEDIT ) :

1. masuk ke start – run – ketikan gpedit .msc

2. Klik Administrative Templates yang ada dibawah User Configuration

3. Klik Start Menu and Taksbar

4. Klik kanan pada Remove Run menu from Start menu –> properties –> pilih enable (OK).



*pada regedit :

1. Klik Start >> Run >> kemudian ketik regedit kemudian tekan OK atau ENTER hingga muncul jendela Registry Editor.

2. Kemudian klik HKEY_CURRENT_USER >> Software >> Microsoft >> Windows >> Current Version >> Policies >> Explorer

3. Kemudian klik kanan pada Explorer >> New Dword >>

4. Rename New Value menjadi NoRun

5. Klik double pada NoRun sehingga muncul jendela Edit Dword Value.

6. Ubah Value datanya menjadi 1.



2. Logoff



*meniadakan menu logoff pada start menu ( GPEDIT ) :

1. Klik Administrative Templates yang ada dibawah User Configuration

2. Klik Start Menu and Taksbar

3. Klik kanan pada Remove Logoff on the Start menu –> properties –> pilih enable (OK).

*pada regedit

1. Klik Start >> Run >> kemudian ketik regedit kemudian tekan OK atau ENTER hingga muncul jendela Registry Editor.

2. HKEY_CURRENT_USER

Software
Microsoft
Windows
Current­Version
Policies
Explorer

3. cari entry bernama “StartMenuLogOff “

4. jika tidak ada pilih Edit
New
DWord value , buat nama “StartMenuLogOff “

5. klik gan­da entry tersebut dan ubah nilai value data di dalamnya menjadi “1″ (satu). Klik “OK”



3. Turn Off



*meniadakan menu TurnOff pada start menu (Gpedit) :

1. Klik Administrative Templates yang ada dibawah User Configuration

2. Klik Start Menu and Taksbar

3. Klik kanan pada Remove TurnOff on the Start menu –> properties –> pilih enable (OK).



* pada regedit :

1. Klik Start >> Run >> kemudian ketik regedit kemudian tekan OK atau ENTER hingga muncul jendela Registry Editor.

2. HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/Explorer Klik menu Edit > New > DWORD Value

3. Beri nama NoClose

4. Klik ganda NoClose dan beri angka 1 pada Value Data.



4. Search



*menghilangkan menu search di start menu ( GPEDIT )

1. Klik Administrative Templates yang ada dibawah User Configuration

2. Klik Start Menu and Taksbar

3. Klik kanan pada Remove Search menu from Start menu –> properties –> pilih enable (OK).



* pada regedit

1. Klik Start >> Run >> kemudian ketik regedit kemudian tekan OK atau ENTER hingga muncul jendela Registry Editor.

2. HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/Explorer

3. Klik menu Edit > New > DWORD Value dan beri nama NoFind.

4. Kemudian klik ganda pada DWORD Value tersebut dan berikan angka 1 untuk



5. Help and support



*menghilangkan Help and support di start menu ( GPEDIT )

1. Klik Administrative Templates yang ada dibawah User Configuration

2. Klik Start Menu and Taksbar

3. Klik kanan pada Remove Help menu from Start menu –> properties –> pilih enable (OK).



* pada regedit

1. Klik Start >> Run >> kemudian ketik regedit kemudian tekan OK atau ENTER hingga muncul jendela Registry Editor.

2. HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/Explorer

3. Klik menu Edit > New > DWORD Value dan beri nama NoSMHelp

4. Kemudian klik ganda pada NoSMHelp dan isi dengan angka 1 pada Value Data.



6. MyDocument



* menghilangkan My Document icon di start menu ( GPEDIT )

1. Klik Administrative Templates yang ada dibawah User Configuration

2. Klik Start Menu and Taksbar

3. Klik kanan pada Remove MyDocument icon from Start menu –> properties –> pilih enable (OK).



*pada regedit

1. Klik Start >> Run >> kemudian ketik regedit kemudian tekan OK atau ENTER hingga muncul jendela Registry Editor.

2. HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Explorer/Advanced

3. Klik ganda pada Start_ShowMyDocs

4. masukkan angka 0 pada bagian Value Data.



7. MyPictures



* menghilangkan Mypicture di start menu ( GPEDIT )

1. Klik Administrative Templates yang ada dibawah User Configuration

2. Klik Start Menu and Taksbar

3. Klik kanan pada Remove MyPictures icon from Start menu –> properties –> pilih enable (OK).



*pada regedit

1. Klik Start >> Run >> kemudian ketik regedit kemudian tekan OK atau ENTER hingga muncul jendela Registry Editor.

2. HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Explorer/Advanced

3. Klik ganda pada Start_ShowMyPics

4. masukkan angka 0 pada bagian Value Data.



8. User name



* menghilangkan username di startmenu ( GPEDIT )

1. Klik Administrative Templates yang ada dibawah User Configuration

2. Klik Start Menu and Taksbar

3. Klik kanan pada Remove User name from Start menu –> properties –> pilih enable (OK).



*pada regedit

1. Klik Start >> Run >> kemudian ketik regedit kemudian tekan OK atau ENTER hingga muncul jendela Registry Editor.

2. HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\Curre ntVersion\Policies\Explorer

3. Pilih Edit > New > DWORD Value dan beri nama NoUserNameInStartMenu.

4. Klik ganda NoUserNameInStartMenu dan masukkan angka 1 pada Value Data.



9. Set program acces and default



* menghilangkan Set program acces and default di startmenu ( GPEDIT )

1. Klik Administrative Templates yang ada dibawah User Configuration

2. Klik Start Menu and Taksbar

3. Klik kanan pada Remove Set Program acces and defaults from Start menu –> properties –> pilih enable (OK).



*pada regedit

1. Klik Start >> Run >> kemudian ketik regedit kemudian tekan OK atau ENTER hingga muncul jendela Registry Editor.

2. HKEY_USER/S-1-5-21-776561741-823518204-725345543-1004/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/Uninstall

3.Pilih Edit > New > DWORD Value dan beri nama NoChooseProgramsPage

4. Klik ganda NoChooseProgramsPage dan masukkan angka 0 pada Value Data.



10. MyMusic



*menghilangkan Mymusic di start menu ( GPEDIT )

1. Klik Administrative Templates yang ada dibawah User Configuration

2. Klik Start Menu and Taksbar

3. Klik kanan pada Remove MyMusic icon from Start menu –> properties –> pilih enable (OK).



*pada regedit

1. Klik Start >> Run >> kemudian ketik regedit kemudian tekan OK atau ENTER hingga muncul jendela Registry Editor.

2. HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Explorer/Advanced

3. Klik ganda pada Start_ShowMyMusic

4. masukkan angka 0 pada bagian Value Data.

Settting modem adsl

0 komentar

Setting Modem ADSL ARTICONET ACN-100R dan ACN-110R

Cara melakukan setting di komputer untuk akses ke modem Articonet.
Untuk setting di komputer dilakukan sesuai dengan operating system yang dipakai di komputer pelanggan, disini yang dibahas khusus untuk Windows XP.
Lakukan network setting di PC (komputer) sbb :

a. Start – Control Panel – Network Connection
b. arahkan kursor pada Local Area Connection yang aktif, kemudian klik kanan dan pilih properties
c. kemudian pilih menu Internet Protocol (TCP/IP) dan klik 2X, maka akan muncul menu General.
d. Pilih Obtain an IP Address Automatically kemudian pilih Obtain DNS server address automatically, kemudian tekan tombol OK.

Panduan cara setting modem ADSL Speedy koneksi PPPoE.(PPPoE)
Setting modem dilakukan melalui browser dengan mengakses alamat http://192.168.1.1
Masukkan username dan password : admin/admin
Setelah masuk ke menu setting lakukan langkah berikut :
Masuk ke menu "Advanced Setup" kemudian pilih "WAN" dan klik tombol "Edit" disebelah kanan tabel WAN Masukkan nilai PVC Configuration : (masukkan nilainya sesuai wilayah TELKOM masing-masing daerah)
VPI = X
VCI = XX
Service Category = UBR Without PCR, kemudian klik tombol Next
Connection type = PPPoE
Encapsulation = LLC, kemudian klik tombol Next
Masukkan username dan password Speedy, kemudian klik tombol Next
Tandai atau kasih v untuk pilihan "Enable WAN Service", kemudian klik Next dan klik tombol Save
Setting PPPoE untuk koneksi Speedy telah selesai dilakukan
Selanjutnya klik tombol Save/Reboot
(Modem akan reboot -/+1 menit dan tunggu sampai modem normal kembali)

Berikut langkah setting modem ADSL Articonet untuk Dial-Up/Bridge.
Setting modem dilakukan melalui browser dengan mengakses alamat http://192.168.1.1
Masukkan username dan password : admin/admin
Setelah masuk ke menu setting lakukan langkah berikut :
Masuk ke menu "Advanced Setup" kemudian pilih "WAN" dan klik tombol "Edit" Masukkan nilai PVC Configuration : (masukkan nilainya sesuai wilayah TELKOM masing-masing daerah)
VPI = X
VCI = XX
Service Category = UBR Without PCR, kemudian klik tombol Next
Connection type = Bridging
Encapsulation = LLC, kemudian klik tombol Next
Tandai atau kasih v untuk pilihan "Enable Bridge Service", kemudian klik Next dan klik tombol Save
Setting Bridge untuk koneksi Speedy telah selesai dilakukan
Selanjutnya klik tombol Save/Reboot
(Modem akan reboot -/+1 menit dan tunggu sampai modem normal kembali)

Setting modem Articonet untuk koneksi Bridging sudah selesai, langkah berikutnya setting koneksi Dial-Up di PC/komputer.

Panduan instalasi Dial Up koneksi ADSL menggunakan Windows 2000:
1. Klik Start, klik Setting,klik Control Panel,
2. Klik Network and Dial Up Connections.
3. Klik Make New Connection, klik Next,
4. Klik Dial Up to the Internet
5. Klik I want to setup my internet manually, klik Next
6. Klik I connect through a phone line and a modem klik Next
7. Pilih dan klik modem ADSL yang sesuai
8. Isi username : 15xxxxxxxxxx@telkom.net
9. Password : xxxxxxxx
10. Klik OK dan Lanjutkan sesuai perintah yang muncul
11. Klik Finish

Panduan installasi Dial Up koneksi ADSL menggunakan Windows Xp:
1. Klik Start, klik Setting, klik Control Panel.
2. Klik Network Connection
3. Klik Create a New Connection, klik Next.
4. Klik Connect to the Internet, klik Next
5. Klik Setup my connection manually, klik Next
6. Klik Connect Using Dial Up, klik Next
7. Klik modem ADSL yang sesuai, klik Next
8. Isi username : 15xxxxxxxxxx@telkom.net dan Password : *******
9. Confirm password : xxxxxxxx
10. kemudian beri tanda v pada pilihan “Add a shortcut to the desktop screen”
11. Klik Finish

Pengertian registy

1 komentar

 

Apa itu Registry?
Registry adalah database pada system  yang digunakan
untuk menyimpan pengaturan dan pilihan untuk versi 32 bit Microsoft
Windows termasuk Windows 95, 98, ME dan NT/2000.Berisi informasi dan penyetinan g untuk semua hardware, software,
pengguna, dan preferensi dari PC. Setiap kali pengguna membuat
perubahan ke pengaturan Panel Kontrol, atau File Associations, System
Policies, atau perangkat lunak yang diinstal, perubahan terdaftar  dan
disimpan dalam Registry.

Registry dalam Windows 16-bit

Registry dalam sistem Windows 16-bit (dimulai pada Windows 3.x) berguna hanya untuk menyimpan asosiasi ekstensi berkas dengan aplikasinya, serta asosiasi objek OLE di dalam dokumen dengan aplikasinya. Implementasi ini masih terbilang sederhana, karena jika dibandingkan dengan registry dalam Windows NT dan Windows 9x, asosiasi ekstensi berkas dan objek OLE hanya memakan satu anak pohon (subtree) saja, yakni di dalam HKEY_CLASSES_ROOT.

Registry dalam Windows 9x

Dalam sistem operasi Windows 95, Windows 98, dan Windows Millennium Edition, struktur registry secara logis sama dengan struktur registry dalam Windows NT, tapi tidak kompatibel secara fisik. Dalam sistem operasi ini terdapat sebuah anak pohon tambahan, yakni HKEY_DYN_DATA yang dibuat secara dinamis dan digunakan untuk mengukur performa serta melakukan konfigurasi perangkat keras Plug and Play. Windows 9x menyimpan registry di dalam dua buah berkas, yakni %WINDIR%\system.dat dan %WINDIR%\user.dat. System.dat mengandung informasi mengenai sebuah komputer tertentu, sementara user.dat mengandung informasi mengenai sebuah profil milik pengguna. Ketika booting, Windows 9x akan memuat registry ke dalam ruangan kernel di dalam memori fisik.

Registry dalam Windows NT

Registry dalam Windows NT, Windows 2000, Windows XP dan Windows Server 2003 terbagi secara logis ke dalam lima buah anak pohon (subtree), yang setiap pohon tersebut mengandung kumpulan kunci (key) dan anak kunci (subkey) yang disusun secara hierarkis. Susunan ini sama dengan susunan direktori dalam sistem berkas. Sementara itu, secara fisik, registry terdiri atas beberapa berkas yang disebut sebagai hive dan berkas catatan transaksi (transaction log) untuk setiap hive-hive tersebut yang disimpan di dalam direktori %systemroot%\system32\config.

Berkas fisik registry

Registry Windows disimpan dalam beberapa berkas, tergantung sistem operasi Windows yang digunakan. Nama berkas-nya pun kadang-kadang berbeda-beda antar versi sistem operasi, tapi semua berkas tersebut disimpan di dalam mesin lokal, kecuali NTuser.dat yang dapat diletakkan di dalam komputer lainnya untuk mengizinkan fungsi roaming profile dan group policy dalam Windows NT, yang umumnya disimpan di dalam server dalam jaringan lokal.

Windows NT, 2000, XP, dan Server 2003

Berkas-berkas berikut merupakan berkas registry untuk sistem operasi Windows NT, Windows 2000, Windows XP dan Windows Server 2003:
  • %systemroot%\system32\config\SamHKEY_LOCAL_MACHINE\SAM
  • %systemroot%\system32\config\SecurityHKEY_LOCAL_MACHINE\SECURITY
  • %systemroot%\system32\config\SoftwareHKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE
  • %systemroot%\system32\config\SystemHKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM
  • %systemroot%\system32\config\DefaultHKEY_USERS\.DEFAULT
  • %systemroot%\system32\config\Userdiff
  • %UserProfile%\Ntuser.datHKEY_USERS\ (HKEY_CURRENT_USER)
  • %UserProfile%\Local Settings\Application Data\Microsoft\Windows\Usrclass.datHKEY_USERS\_Classes (HKEY_CURRENT_USER\Software\Classes)

Windows 95, 98, dan Me

Berkas-berkas berikut merupakan berkas registry untuk sistem operasi Windows 95, Windows 98 dan Windows Millennium Edition.
  • C:\WINDOWS\User.dat
  • C:\WINDOWS\System.dat
  • C:\WINDOWS\Classes.dat (khusus Windows ME)

Windows 3.x

Dalam Windows 3.x, registry hanya disimpan di dalam sebuah berkas, yakni C:\WINDOWS\Reg.dat saja.

Struktur registry

Struktur registry agak mirip dengan struktur direktori dalam sistem berkas. Selain itu, registry juga dapat diakses dengan menggunakan sintaksis yang sama dengan cara mengakses berkas, dengan menggunakan karakter garis miring terbalik (backslash) untuk menandakan tingkatan hierarkis. Susunannya adalah seperti \\. Sebagai contoh, My Computer\HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows, yang merujuk kepada sebuah subkey yang memiliki nama "Windows" yang terdapat di dalam subkey Microsoft, yang terdapat di dalam key dengan nama Software, yang terdapat di dalam subtree HKEY_LOCAL_MACHINE.
Setiap key dan subkey tersebut dapat memiliki nilai yang dapat ditentukan atau nilai default, yang disebut sebagai Value. Akan tetapi, cara mengakses value tidaklah sama dengan cara mengakses berkas dalam sistem berkas, mengingat nama value dapat mengandung karakter backslash yang dapat menjadi ambigu ketika menggunakan cara baca seperti halnya mengakses sistem berkas. Adalah fungsi-fungsi dalam Windows 32-bit Application Programming Interface/API (Win32 API) yang dapat melakukan query dan manipulasi terhadap value-value registry, yang dilakukan dengan cara mengambil nama value secara terpisah dari path key yang merupakan parent key. Setiap value memiliki jenis-jenis datanya masing-masing yang dapat dilihat pada bagian berikut.

Daftar anak pohon Registry

Registry Windows terdiri atas beberapa anak pohon berikut, yang disusun secara hierarkis dengan My Computer sebagai root directory-nya:
  • HKEY_LOCAL_MACHINE, sering disebut sebagai HKLM, merupakan sebuah tempat penyimpanan untuk konfigurasi sistem yang bersangkutan, yang terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak. Semua yang terdapat di dalam anak pohon ini diaplikasikan kepada semua pengguna.
  • HKEY_CURRENT_USER, sering disebut sebagai HKCU, merupakan sebuah tempat penyimpanan untuk konfigurasi yang dimiliki oleh pengguna yang sedang melakukan logon, yang menyimpan informasi mengenai konfigurasi preferensi pengguna (konfigurasi desktop, warna, dan konfigurasi lainnya yang setiap pengguna dapat melakukan kustomisasi terhadapnya).
  • HKEY_USERS, sering disebut sebagai HKU, merupakan tempat penyimpanan untuk konfigurasi setiap pengguna yang terdaftar di dalam komputer yang bersangkutan. Setiap anak kunci dari anak pohon ini diidentifikasikan dengan menggunakan nomor Security Identifier (SID) yang dimiliki oleh pengguna. Ketika pengguna melakukan logon, SID yang cocok akan dimuat ke dalam anak pohon HKEY_CURRENT_USER.
  • HKEY_CLASSES_ROOT, sering disebut sebagai HKCR, merupakan tempat penyimpanan untuk konfigurasi asosiasi/pemetaan ekstensi sebuah berkas atau objek Object Linking and Embedding (OLE) dengan aplikasi yang dapat menanganinya. Sebagai contoh, berkas berekstensi .txt akan ditangani oleh aplikasi editor teks seperti Notepad dan masih banyak lainnya.
  • HKEY_CURRENT_CONFIG, sering disebut sebagai HKCC, merupakan tempat penyimpanan untuk konfigurasi perangkat keras dan sistem operasi yang sedang digunakan saat itu, yang diperoleh pada saat proses booting dilakukan. Informasi yang disimpan di sini bersifat volatil dan tidak disimpan secara permanen ke dalam berkas penampung registry, tapi akan selalu dibuat setiap kali proses booting dilakukan.
  • HKEY_DYN_DATA, yang hanya terdapat di dalam Windows 95, Windows 98, dan Windows Millennium Edition, merupakan tempat penyimpanan konfigurasi dinamis untuk semua perangkat keras plug-and-play. Tidak ada padanannya dalam Windows NT, tapi dalam Windows NT 5.x, terdapat sebuah anak pohon HKEY_PERFORMANCE_DATA, yang hanya digunakan untuk mengumpulkan informasi performance counter Windows 2000, mengingat semua konfigurasi perangkat keras disimpan di dalam HKEY_LOCAL_MACHINE\HARDWARE\.
Catatan: HKEY di dalam registry Windows, merupakan singkatan terhadap kata "Handle to Key".

HKEY_LOCAL_MACHINE

Menyimpan informasi/data mengenai semua konfigurasi mesin yang bersangkutan. HKLM bukanlah symbolic link ke kunci registry manapun. HKEY_LOCAL_MACHINE memiliki beberapa anak kunci, yakni:
  • HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE, berguna untuk menyimpan semua konfigurasi perangkat lunak yang terinstal di dalam komputer yang bersangkutan, dan konfigurasinya yang akan diaplikasikan kepada semua pengguna, baik pengguna yang melakukan logon secara lokal/interaktif maupun yang melakukan logon secara remote (melalui service logon, batch logon, atau terminal services logon).
  • HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM, berguna untuk menyimpan semua informasi dan konfigurasi sistem operasi Windows yang sedang berjalan. Di sini terdapat semacam recovery point, yang disebut sebagai LastKnownGood Configuration, yang akan digunakan pada saat sistem mengalami masalah pada saat proses booting. Semua konfigurasi driver dan layanan Windows (Win32 Service dan komponen Windows seperti NTFS dan TCP/IP) disimpan di sini.
  • HKEY_LOCAL_MACHINE\SAM, berguna untuk menyimpan basis data akun pengguna yang terinstal di dalam sistem operasi yang bersangkutan. Secara default, SAM tidak dapat diakses, bahkan oleh administrator sekalipun, karena memang access control-nya tidak memungkinkan hal itu dilaksanakan. SAM adalah singkatan dari Security Accounts Manager.
  • HKEY_LOCAL_MACHINE\HARDWARE, berguna untuk menyimpan konfigurasi perangkat keras di dalam sistem yang bersangkutan, seperti halnya konfigurasi sumber daya perangkat keras (interupsi perangkat keras, konfigurasi DMA, dan konfigurasi lainnya).
  • HKEY_LOCAL_MACHINE\SECURITY, berguna untuk menyimpan konfigurasi keamanan Windows.

HKEY_CURRENT_USER

Menyimpan informasi/data yang diasosiasikan dengan pengguna yang sedang masuk log. HKCU merupakan sebuah symbolic link ke kunci registry HKEY_USERS\. HKCU juga menyimpan informasi mengenai profil pengguna, konfigurasi perangkat lunak, dan preferensi mereka. Terdapat beberapa anak kunci, yakni:
  • AppEvents, yang digunakan untuk menyimpan asosiasi antara suara dengan sebuah event. Disarankan untuk menggunakan Control Panel->Sound untuk mengubahnya, dan jangan menyunting secara langsung dari sini.
  • Console, yang digunakan untuk menyimpan konfigurasi jendela Command Prompt (cmd.exe); contoh: lebarnya, tingginya, dan warnanya. Disarankan untuk menggunakan Command Prompt->Properties untuk mengubahnya, dan jangan menyunting langsung dari sini.
  • Control Panel, digunakan untuk menyimpan konfigurasi screen saver, skema desktop, warna, keyboard, dan mouse. Selain itu juga dapat menyimpan informasi ketidakmampuan (accessibility) dan regional settings. Disarankan untuk menggunakan Control Panel->Display, Control Panel->Accessibility, dan Control Panel->Language and Regional Options untuk mengubahnya, dan jangan menyuntingnya secara langsung dari sini.
  • Environment, mengandung definisi Environment Variable. Disarankan untuk menggunakan Control Panel->System->Advanced->Environment Variables untuk mengubahnya, dan jangan menyunting langsung dari sini.
  • Keyboard Layout, menyimpan konfigurasi lay-out konfigurasi keyboard (contoh U.S. English, atau U.K. English, atau U.S. Dvorak, dan lain sebagainya).
  • Network, menyimpan konfigurasi dan pemetaan drive yang berada di jaringan.
  • Printers, menyimpan konfigurasi koneksi printer.
  • Software, digunakan untuk menyimpan preferensi pengguna terhadap sebuah perangkat lunak tertentu.
  • UNICODE
  • Windows 3.1 Migration Status

HKEY_USERS

Anak pohon HKEY_USERS mengandung beberapa anak yakni semua profil pengguna yang terdaftar di dalam sistem yang bersangkutan dan basis data registrasi objek OLE. Selain itu, anak pohon ini juga mengandung HKEY_USERS\.DEFAULT, yang dihubungkan dengan profil milik akun SYSTEM, yang merupakan profil yang digunakan oleh salah satu komponen Windows, WINLOGON.EXE, untuk menyimpan semua konfigurasi seperti halnya HKEY_CURRENT_USER, yakni bagaimana tampilan desktop, bagaimana konfigurasi perangkat keras dan lain-lain. Pengaturan yang diberlakukan terhadap HKU\.DEFAULT ini dapat menjadikan konfigurasi desktop dan lain-lain pada saat proses logon Windows akan berubah dari pengaturan default-nya.
Ketika seorang pengguna masuk log ke sebuah sistem untuk pertama kalinya, sementara akun miliknya tidak berupa roaming profile (yakni, sebuah profil pengguna yang disimpan di dalam tempat tersentralisasi di dalam domain controller), maka Windows akan membuatkan sebuah profil yang baru untuknya, yang dibuat berbasiskan pengaturan yang terdapat di dalam C:\Documents and Settings\Default User.

HKEY_CURRENT_CONFIG

Anak pohon HKEY_CURRENT_CONFIG mengandung data konfigurasi untuk profil perangkat keras (hardware profile) yang sedang digunakan oleh Windows. HKCC tidak mengandung data apapun, karena memang anak pohon ini merupakan sebuah symbolic link terhadap HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Hardware Profiles\Current. Dengan demikian, dengan mengubah kunci tersebut atau mengubah HKCC, akan menghasilkan sesuatu yang sama.
Penggunaan profil perangkat keras mengizinkan administrator untuk mengonfigurasikan beberapa variasi dari pengaturan driver perangkat keras yang digunakan pada saat melakukan booting. Meskipun profil yang digunakan dapat berubah dari satu proses booting ke proses booting lainnya, aplikasi dapat merujuk ke anak pohon ini untuk mencari profil mana yang sedang dimuat oleh Windows. Pengaturan profil perangkat keras dapat dilakukan dengan Control Panel->System->Hardware->Hardware Profiles. Jika ada lebih dari satu profil perangkat keras, maka komponen Windows, yakni NTLDR, akan menanyakan kepada pengguna mengenai profil yang harus dimuat pada saat proses booting dilakukan.

HKEY_CLASSES_ROOT

Anak pohon HKEY_CLASSES_ROOT mengandung dua jenis data, yakni:
  • Data yang mengasosiasikan jenis berkas (dilihat dari ekstensinya atau kelasnya) dengan program yang dapat membukannya. Subkunci jenis berkas di dalam HKEY_CLASSES_ROOT memiliki nama yang sama dengan ekstensi nama berkas, seperti halnya .txt, .exe, dan lain-lain. Asosiasi jenis berkas ini disimpan di dalam registry, tapi disarankan untuk menggunakan Folder Options->File Types jika memang hendak mengubahnya.
  • Data konfigurasi untuk objek-objek Object Linking and Embedding (OLE)/Component Object Model (COM).
Isi dari HKCR diambil dari dua sumber, yakni HKLM\SOFTWARE\Classes dan HKCU\SOFTWARE\Classes. Jika sebuah subkey atau entri terdapat di dalam salah satu dari dua lokasi tersebut, maka hal tersebut akan ditampilkan juga di dalam HKCR. Jika ada dua entri yang konflik di antara dua lokasi tersebut, hanya HKCU\SOFTWARE\Classes yang akan ditampilkan di dalam HKCR.

HKEY_DYN_DATA

[place holder]
Semua informasi di atas dapat dirangkum ke dalam tabel berikut
Anak pohon Keterangan
HKEY_CURRENT_USER Menyimpan informasi/data yang diasosiasikan dengan pengguna yang sedang masuk log.
HKEY_USERS Menyimpan informasi/data mengenai semua akun pengguna di dalam mesin yang sama
HKEY_CLASSES_ROOT Menyimpan informasi/data mengenai asosiasi berkas dengan aplikasinya dan registrasi objek Component Object Model (COM).
HKEY_LOCAL_MACHINE Menyimpan informasi/data mengenai semua konfigurasi mesin yang bersangkutan.
HKEY_PERFORMANCE DATA Menyimpan informasi mengenai kinerja sistem yang dikumpulkan oleh performance counter Windows NT.
HKEY_CURRENT_CONFIG Berisi beberapa informasi mengenai profil perangkat keras yang sedang digunakan.

Jenis data dalam registry

Sebuah value dapat memiliki jenis-jenis data seperti di bawah ini:
  • REG_NONE, yang merupakan sebuah jenis data registry yang tidak didefinisikan sebelumnya. Jenis data ini secara internal menggunakan tanda pengenal (identifier) 0x00.
  • REG_SZ, merupakan jenis data teks (string) dengan panjang yang tetap (fixed-length string). Semua sistem operasi 32-bit Windows (Windows NT dan Windows 9x) mendukung jenis data registry ini. Jenis data ini secara internal menggunakan tanda pengenal (identifier) 0x01.
  • REG_EXPAND_SZ, merupakan jenis data teks/string yang dapat diekspansi. Windows 9x tidak memiliki jenis data ini. Diperlukan editor registry khusus (regedt32.exe) untuk menangani jenis data ini. Jenis data ini secara internal menggunakan tanda pengenal (identifier) 0x02.
  • REG_BINARY, merupakan jenis data biner, yang dapat berarti macam-macam (bisa berupa teks/string, atau bilangan). Semua sistem operasi 32-bit Windows (Windows NT dan Windows 9x) mendukung jenis data registry ini. Jenis data ini secara internal menggunakan tanda pengenal (identifier) 0x03.
  • REG_DWORD, merupakan jenis data angka 32-bit. Semua sistem operasi 32-bit Windows (Windows NT dan Windows 9x) mendukung jenis data registry ini. Jenis data ini secara internal menggunakan tanda pengenal (identifier) 0x04. Terdapat dua jenis implementasi dari jenis data ini, yakni:

    • REG_DWORD_LITTLE_ENDIAN, yang merupakan jenis data REG_DWORD default dalam Windows NT yang dijalankan di atas prosesor Intel x86/x64. Jenis data ini berukuran 32-bit yang disusun dengan menggunakan format little-endian. Jenis data ini secara internal menggunakan tanda pengenal (identifier) 0x05.
    • REG_DWORD_BIG_ENDIAN, yang merupakan jenis data REG_DWORD yang berukuran 32-bit yang disusun dengan menggunakan format big-endian. Jenis data ini hanya dapat didukung oleh Windows NT yang dijalankan di atas mesin DEC Alpha, MIPS, atau IBM PowerPC, yang memang menggunakan format bilangan big-endian. Windows NT 5.x yang hanya dapat berjalan di atas sistem x86 tidak menangani jenis data ini (terdapat limitasi pada mikroprosesor), meskipun Windows NT 5.x mendukungnya. Jenis data ini secara internal menggunakan tanda pengenal (identifier) 0x06.
  • REG_MULTI_SZ, merupakan jenis data teks/string yang memiliki banyak baris yang dipisahkan dengan dua buah karakter null (0x00). Windows 9x tidak memiliki jenis data ini.Diperlukan editor registry khusus (regedt32.exe) untuk menangani jenis data ini. Jenis data ini secara internal menggunakan tanda pengenal (identifier) 0x07.
  • REG_LINK, yang merupakan symbolic link ke sebuah objek Windows NT dalam ruang nama/namespace objek Windows NT (yang diatur oleh Object Manager Windows NT). Registry Editor default bawaan Windows (regedit.exe, regedt32.exe, dan utilitas command-line reg.exe) tidak dapat menyunting jenis ini. Jenis data ini digunakan secara internal oleh Windows NT saja, dan tidak digunakan oleh aplikasi. Registry dalam Windows 9x tidak memiliki jenis data ini. Jenis data ini secara internal menggunakan tanda pengenal (identifier) 0x08.
  • REG_RESOURCE_LIST (Windows NT) atau REG_FULL_RESOURCE_DESCRIPTOR, yang merupakan jenis data registry yang hanya digunakan untuk menyimpan konfigurasi perangkat keras dan driver-nya yang terinstalasi di atas sistem operasi Windows NT. Registry dalam Windows 9x tidak memiliki jenis data ini. Jenis data ini adalah kumpulan larik (array) yang digunakan untuk menyimpan daftar sumber daya (interupsi perangkat keras, Direct Memory Access (DMA), I/O range dan memory range) yang digunakan oleh komponen perangkat keras atau driver. Dibutuhkan registry editor khusus (regedt32.exe) untuk menyunting value dengan jenis data ini. Jenis data ini secara internal menggunakan tanda pengenal (identifier) 0x09.
  • REG_QWORD, merupakan jenis data angka yang memiliki panjang 64-bit. Jenis data ini hanya terdapat di dalam sistem prosesor 64-bit saja, semacam DEC Alpha, IA-64, atau x64. Jenis data ini secara internal menggunakan tanda pengenal (identifier) 0x12. Sama seperti halnya REG_DWORD, REG_QWORD juga terdapat dua jenis implementasi, yakni little-endian (REG_QWORD_LITTLE_ENDIAN, dengan identifier 0x13) dan big-endian (REG_QWORD_BIG_ENDIAN, dengan identifier 0x14), meskipun secara default format yang digunakan adalah REG_QWORD_LITTLE_ENDIAN. Diperlukan editor khusus untuk menyunting jenis data ini.
Jenis data registry, dapat dirangkum pada tabel berikut:
Jenis data Identifier Keterangan
REG_NONE 0x00 Jenis data belum ditentukan
REG_SZ 0x01 Teks/string berukuran tetap
REG_EXPAND_SZ 0x02 Teks/string yang dapat berubah-ubah.
REG_BINARY 0x03 Jenis data biner (dapat berupa apa saja)
REG_DWORD 0x04 Jenis data bilangan dengan ukuran 32-bit
REG_DWORD_LITTLE_ENDIAN 0x05 Jenis data bilangan dengan ukuran 32-bit, dengan format little-endian. Dalam Windows NT 5.x, sama saja dengan REG_DWORD biasa.
REG_DWORD_BIG_ENDIAN 0x06 Jenis data bilangan dengan ukuran 32-bit, dengan format big-endian.
REG_MULTI_SZ 0x07 Jenis data teks/string dengan banyak baris yang dipisahkan dengan dua karakter null (0x00).
REG_LINK 0x08 Symbolic link dengan menggunakan format Unicode ke sebuah objek dalam Windows NT Object Manager.
REG_RESOURCE_LIST 0x09 Digunakan untuk menampung sumber daya perangkat keras.
REG_FULL_RESOURCE_DESCRIPTOR 0x10 Digunakan untuk menampung sumber daya perangkat keras.
REG_RESOURCE_REQUIREMENTS_LIST 0x11 Digunakan untuk menampung kebutuhan sumber daya perangkat keras.
REG_QWORD 0x12 Jenis data bilangan dengan ukuran 64-bit.
REG_QWORD_LITTLE_ENDIAN 0x13 Jenis data bilangan dengan ukuran 64-bit, dengan menggunakan format little-endian.
REG_QWORD_BIG_ENDIAN 0x14 Jenis data bilangan dengan ukuran 64-bit, dengan menggunakan format big-endian.

Menyunting registry

Secara fisik, registry merupakan berkas biner yang tidak dapat disunting secara langsung dengan menggunakan editor teks. Akan tetapi, beberapa program editor bilangan heksadesimal dapat melakukannya, meski sangat rumit untuk dilakukan. Cara lainnya adalah dengan menggunakan alat bantu editor registry Windows. Untungnya, Microsoft menawarkan program editor registry, yang dikenal sebagai regedit. Regedit dapat diakses dengan menjalankan perintah "regedit.exe" atau "regedt32.exe" dari menu Run. Dengan ditampilkan secara struktural, penyuntingan registry pun dapat dilakukan secara jauh lebih mudah daripada menggunakan program editor teks atau editor bilangan heksadesimal.
Berhati-hatilah saat melakukan penyuntingan registry, mengingat kerusakan registry seringnya tidak dapat dikembalikan. Karenanya, lakukan backup (buat salinan) terlebih dahulu sebelum menyunting. Beberapa program optimalisasi/tweaking Windows atau "hacking" Windows seperti TweakUI atau bahkan beberapa applet dalam Control Panel Windows melakukan penyuntingan terhadap registry secara langsung tanpa harus membuka editor registry, sehingga jauh lebih aman. Jadi intinya, lakukan penyuntingan registry jika dan hanya jika mengetahui seluk beluk registry yang hendak disunting.

Editor registry bawaan Windows

Dalam Windows 16-bit, terdapat sebuah komponen editor registry, yang disebut sebagai "Registration Info Editor" atau "Registration Editor". Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa registry dalam Windows 16-bit hanya terdapat asosiasi berkas atau objek OLE dengan aplikasinya saja, maka editor registry dalam sistem ini pun hanya dapat menyunting hal tersebut saja.
Windows NT yang dirilis kemudian memperkenalkan banyak konsep baru terhadap registry Windows, seperti halnya mampu menangani beberapa sub-tree, dan juga atribut keamanan dengan access control list. Dalam Windows NT 3.1, terdapat satu editor registry, yang disebut dengan regedt32.exe, yang lebih bagus dan mampu menyunting beberapa jenis tipe data.
Windows 95 juga memperkenalkan editor registry baru, yang dibuat berbasiskan registry editor bawaan Windows NT, tetapi lebih sederhana (tidak ada atribut keamanan, dan tidak ada proteksi read-only). Registry Editor dalam Windows 95/98/ME ini disebut sebagai Regedit.exe saja.
Saat Microsoft merilis Windows NT 4.0, setelah Windows 95, di sistem operasi tersebut terdapat dua editor registry, yakni regedit.exe dan regedt32.exe. Regedit.exe merupakan bawaan Windows 95, sementara regedt32.exe merupakan bawaan Windows NT, yang diperbarui. Ada beberapa perbedaan di antara keduanya, yakni sebagai berikut:
  • Regedit.exe, ditampilkan seperti halnya Windows Explorer, dengan root-directory dengan nama My Computer dan akan menampilkan semua sub-tree yang dimuat di bawahnya. Regedit.exe hanya menampilkan satu window saja. Sementara itu, registry dalam regedt32.exe ditampilkan seperti halnya Program Manager, dengan setiap sub-tree ditampilkan dalam setiap window-nya masing-masing, sehingga sebuah window hanya mengandung sub-tree saja.
  • Regedit.exe merepresentasikan komponen sebuah value (nama, jenis dan datanya) sebagai tiga kolom yang terpisah dari sebuah tabel. Sementara, regedt32.exe akan merepresentasikan komponen sebuah value sebagai daftar string.
  • Regedit.exe mendukung klik-kanan terhadap sebuah entri dalam struktur tampilan pohon untuk mengatur propertinya dan beberapa pengaturan lainnya. Sementara, regedt32.exe mengharuskan semuanya dilakukan dari menu utama aplikasi.
  • Karena regedit.exe adalah program bawaan Windows 95, program tersebut tidak dapat menyunting izin akses (karena memang izin akses tidak terdapat dalam Windows 9x dan hanya terdapat di dalam keluarga sistem operasi Windows NT). Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk mengakses registry dalam Windows NT secara penuh adalah dengan menggunakan program regedt32.exe.
  • Regedit.exe hanya mendukung beberapa jenis data saja (REG_SZ, REG_DWORD/REG_DWORD_LITTLE_ENDIAN, dan REG_BINARY). Sementara itu, Regedt32.exe mendukung banyak jenis data, yakni REG_SZ, REG_DWORD, REG_MULTI_SZ, REG_EXPAND_SZ, dan REG_RESOURCE_LIST. Menyunting jenis data yang tidak didukung dengan Regedit.exe dalam Windows NT 4.0 dan Windows 2000 akan menyebabkan konversi data ke jenis data yang didukung oleh aplikasi tersebut dan tidak dapat dikembalikan ke jenis data sebelumnya.
Hal tersebut terus diberlakukan dalam Windows 2000. Dan, pada Windows XP dan Windows Server 2003, kemampuan kedua program tersebut digabungkan ke dalam satu program saja, regedit.exe. Regedt32.exe juga masih ada, tapi hanya berupa symbolic link saja. Jika menjalankan regedt32.exe dalam kedua sistem operasi tersebut, hal tersebut sama saja dengan menjalankan regedit.exe. Windows Vista pun demikian.
Program editor registry bawaan Windows, baik itu menggunakan regedit.exe maupun regedt32.exe mampu melakukan pengeksporan registry ke dalam sebuah berkas dengan ekstensi .REG atau .KEY. Hasil pengeksporan tersebut sama saja dengan berkas teks untuk konfigurasi biasa, yakni .INI. Path registry lengkap disusun sebagai header, sementara itu, entri registry dan nilainya disusun di bawahnya. Selain tentunya dapat melakukan pengeksporan registry ke dalam sebuah berkas teks, program itu juga dapat melakukan pengimporan.

Penyuntingan dengan menggunakan command-line

Selain utilitas grafis seperti Regedit.exe dan Regedt32.exe, Microsoft juga menawarkan utilitas command-line reg.exe yang mulai ditawarkan di dalam Windows 2000 Resource Kit Tools. Windows XP dan Windows Server 2003 telah mengintegrasikan program tersebut secara internal dan diinstalasikan secara default.
Sintaksis yang digunakan adalah sebagai berikut:
reg.exe Operasi [Daftar_Parameter]
Operasi [QUERY|ADD|DELETE|COPY|SAVE|LOAD|UNLOAD|RESTORE|COMPARE|EXPORT|IMPORT]

Penyuntingan dengan menggunakan skrip/bahasa pemrograman

Registry juga dapat disunting dengan menggunakan skrip dan bahasa pemrograman yang berjalan untuk sistem operasi Microsoft Windows. Contoh bahasa skrip (scripting language) yang sering digunakan adalah VBScript, Windows Batch File (*.BAT/*.CMD), JScript, serta Perl (dengan menggunakan W32::TieRegistry). Sementara itu, beberapa bahasa pemrograman, seperti halnya Microsoft Visual Basic, dan .NET Framework 2.0 (dalam kelas Microsoft.Win32.Registry) juga dapat langsung mengakses dan menyunting registry, mengingat mereka telah mengintegrasikan beberapa pustaka untuk melakukan hal itu.
Berikut ini adalah beberapa Win32 API yang dapat digunakan untuk mengakses registry Windows dengan bahasa pemrograman yang tidak memiliki pustaka untuk melakukan penyuntingan registry secara langsung:
RegCloseKey RegOpenKey
RegConnectRegistry RegOpenKeyEx
RegCreateKey RegQueryInfoKey
RegCreateKeyEx RegQueryMultipleValues
RegDeleteKey RegQueryValue
RegDeleteValue RegQueryValueEx
RegEnumKey RegReplaceKey
RegEnumKeyEx RegRestoreKey
RegEnumValue RegSaveKey
RegFlushKey RegSetKeySecurity
RegGetKeySecurity RegSetValue
RegLoadKey RegSetValueEx
RegNotifyChangeKeyValue RegUnLoadKey

Bahaya dari menyunting registry

Menyunting registry secara manual dapat mengakibatkan sistem operasi tidak stabil, atau bahkan mengalami kerusakan yang tidak dapat dikembalikan lagi. Microsoft pun menganjurkan penyuntingan registry agar hanya dilakukan oleh para profesional atau pengguna yang tahu apa yang sedang dilakukan. Registry yang rusak hanya dapat dikembalikan dengan cara instalasi ulang sistem operasi, atau menimpa berkas fisik registry dengan salinannya (backup) yang masih benar dan baik.

Policy file (berkas kebijakan)

Semenjak dirilisnya Windows 95, para Administrator Windows dapat menggunakan sebuah jenis berkas yang dapat digabungkan dengan registry, yang disebut sebagai policy file. Policy file mengizinkan para adminstrator Windows untuk mencegah para pengguna yang bukan administrator (pengguna biasa) dari melakukan hal yang seharusnya dilakukan oleh administrator, seperti halnya mengubah beberapa pengaturan sistem, hingga menyunting registry secara manual. Policy file ini umumnya digunakan di dalam sebuah jaringan dengan banyak komputer di dalamnya, di mana komputer-komputer tersebut harus dilindungi dari tangan-tangan jahil para pengguna, dan juga para pengguna juga harus dilindungi dari pengguna lainnya.
Ekstensi default untuk policy file adalah .POL. Policy file akan menyaring semua pengaturan yang diberlakukan terhadap sebuah pengguna atau beberapa pengguna yang disatukan ke dalam sebuah group. Untuk melakukannya, policy file akan menggabungkan dirinya dengan registry, sehingga mencegah para pengguna untuk mengutak-atiknya dengan mengembalikan pengaturan yang sebelumnya. Selain itu, policy file juga didistribusikan melalui LAN, tapi dapat juga diletakkan secara lokal di dalam sebuah komputer.

Editor policy file

Untuk membuat sebuah policy file, Microsoft menyertakan sebuah alat bantu yang disebut sebagai poledit.exe yang diperuntukkan Windows 95 dan Windows 98, atau dengan menggunakan modul manajemen komputer dalam sistem operasi berbasis Windows NT. Modul-modul tersebut tidak dapat diberlakukan di dalam instalasi Windows XP Home Edition, dan hanya berlaku dalam Windows XP Professional saja. Pengaktifan editor tersebut membutuhkan izin yang sama dengan seorang administrator untuk sistem yang hendak diaplikasikan di dalamnya policy file. Editor juga dapat secara langsung mengubah pengaturan registry di yang ada dalam komputer lokal, dan apabila layanan remote registry service dijalankan dalam komputer lainnya, maka hal tersebut juga dapat memungkinkan perubahan registry secara jarak jauh terhadap komputer tersebut. Policy editor akan memuat semua pengaturan yang dapat diubah dari berkas berekstensi .adm, yang mengandung pengaturan yang disediakan oleh shell Windows. Berkas berekstensi .adm sendiri merupakan sebuah berkas plain text (teks biasa), dan mendukung lokalisasi secara mudah dengan mengizinkan semua teks/string untuk disimpan di dalam sebuah tempat yang sama. Dalam sistem operasi Windows yang baru, Policy editor diubah namanya menjadi Group Policies (dapat diakses dengan menggunakan perintah gpedit.msc dari menu Run).

Keuntungan dari konsep Registry

Dibandingkan menggunakan banyak berkas konfigurasi .INI seperti yang dilakukan di dalam Windows 16-bit menjadi sebuah tempat tersentralisasi, registry menawarkan beberapa keuntungan, yakni sebagai berikut:
  • Registry memisahkan konfigurasi mesin dari konfigurasi pengguna. Ketika seorang pengguna masuk log ke dalam sebuah komputer berbasis Windows NT/2000/XP/Server 2003, pengaturan registry yang dimiliki oleh pengguna yang bersangkutan akan dimuat secara terpisah dari konfigurasi sistem operasi yang utama. Hal ini mengizinkan program-program untuk lebih mudah dikonfigurasi untuk setiap orang pengguna (setiap pengguna berhak memiliki preferensi masing-masing), mengingat mereka hanya bekerja di dalam anak pohon "Current User" saja. Sementara itu, jika dibandingkan dengan konfigurasi yang lama, berkas .INI cenderung untuk menulis konfigurasi dan pengaturan setiap program oleh setiap pengguna di dalam satu tempat saja, yakni berkas INI yang bersangkutan.
  • Group Policy mengizinkan administrator Windows untuk mengatur program secara terpusat.
  • Karena registry diakses dengan menggunakan API yang khusus, maka registry juga dapat diakses dengan menggunakan skrip, bahasa pemrograman, atau query Windows Management Instrumentation (WMI). Setiap skrip tidak harus dikustomisasi secara unik untuk konfigurasi sebuah aplikasi, yang kadang memiliki format yang berbeda-beda.
  • Registry juga dapat diakses sebagai sebuah kesatuan melalui koneksi jaringan komputer dalam rangka melakukan manajemen komputer dari jarak jauh, yakni dengan menggunakan skrip yang berisi API standar untuk mengakses registry.
  • Dapat di-backup secara lebih mudah, karena memang hanya terdapat beberapa jenis berkas saja.
Sumber : wikipedia.org

CONTOH - CONTOH REGISTY :


Agar Aplikasi jalan saat window pertama aktip
User_key:[HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Wind ows\CurrentVersion\Run
Name:String nama applikasi{sperti contoh make virus with delphi
Type:REG_SZ(String_Value)
Value:
Disable TaskManager
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
System]
Name: DisableTaskMgr
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = default, 1 = disable Task Manager)
jika typenya DWORD maka reg.writenya integer.
diatas adalah Value2/nilai untuk mendisable TaskManger,anda juga bisa memanipulasi value-value yang lain dengan melihatnya di Regedit tool yang penting adalah parameter-parameternya…
anda tidak perlu repot2 membuka regedit untuk melihat nilai-nilai yang lain saya saya sudah merangkum sebagian nilai-nilai yang biasa di gunakan.kuarang baik apa saya coba untuk pengunjung fajardelhpiscript,,he…nih:
Mendisable regedit
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
System]
Name: DisableRegistryTools
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = allow regedit, 1 = disable regedit)
Menghilangkan “RUN” dari Start Menu
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
Name: NoRun
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = disabled, 1 = enabled)
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon]
Name: IgnoreShiftOveride
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = default, 1 = ignore shift)
menDisable Taskbar Context Menu
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
Name: NoTrayContextMenu
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = disabled, 1 = enabled)
Menyembunyikan subfolder Start Menu
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
Name: NoStartMenuSubFolders
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = default, 1 = enable restriction)
MEnghilangkan tombol All Program dari start menu
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
Name: NoStartMenuMorePrograms
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = default, 1 = disable button)
Disable kemampuan klik kanan di Desktop
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
Name: NoViewContextMenu
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = disabled, 1 = enabled)
menDisable Task Scheduler
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\RunServices]
Name: SchedulingAgent
Type: REG_SZ (String Value)
Value: mstask.exe
Disablemen MS-DOS Command Prompt
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
WinOldApp]
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
WinOldApp]
Name: Disabled
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = disable, 1 = enable)
menDisable Command Prompt dan Batch Files
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Policies\Microsoft\Windows\System]
Name: DisableCMD
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = default, 1 = disabled, 2 = disabled but allow batch)
Run Start up di CMD(Command Prompt)
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Command Processor]
Name: AutoRun
Type: REG_SZ (String Value)
Value: Command to Execute
ex:AutoRun REG_SZ “c:\batch\environ.bat”
kalau lebih dari satu maka ?”command1 && command2?
menspesifikasi exe file saat winlogon
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon]
Name: System
Type: REG_SZ (String Value)
Value: (default = lsass.exe)
menDisable Menu Bars dan Start Button
ubah nama key dengan mengganti “-” di atas GUID (i.e. {-5b4dae26-b807-11d0-9815-00c04fd91972}).
System Key: [HKEY_CLASSES_ROOT\CLSID\{5b4dae26-b807-11d0-9815-00c04fd91972}]
Hide or Display Administrative Tools Menu
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\
Advanced]
Name: StartMenuAdminTools
Type: REG_SZ (String Value)
Value: Yes or No
menghilagkan kemampuan klik kanan di start menu Button (All Windows)
Nilai manipulasi ini akan kelihatan ketika user menekan klik kanan pada tombol start
untuk memilih Explore atau Find.
key [HKEY_CLASSES_ROOT\Directory\shell] kemudian nilai ’shell’ ganti menjadi ’shell.old’.
lakukan juga pada
key [HKEY_CLASSES_ROOT\Folder\shell] dan ganti nilainya menjadi [...\shell.old].
menghilangkan Control Panel, Printer dan Network Settings
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
Name: NoSetFolders
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = disabled, 1 = enabled)
menghilangkan setting taskbar di start menu
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
Name: NoSetTaskbar
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = disabled, 1 = enabled)
menghilangkan tombol logoff di start menu
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
Name: NoLogOff
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (1 = no log off, 0 = show log off)
Disable Drag-dan-Drop di Start Menu
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
Name: NoChangeStartMenu
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = disable restriction, 1 = enable restriction)
menghilangkan Run dari Start Menu
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
Name: NoRun
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = disabled, 1 = enabled)
menghilangkan “Search” dari Start Menu
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
Name: NoFind
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = disabled, 1 = enabled)
MEnghilangkan Tray Items dari Taskbar
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
Name: NoTrayItemsDisplay
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = default, 1 = enable restriction
Disable Folder Options Menu
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
Name: NoFolderOptions
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = show options, 1 = hide options)
Remove Properties fromMy Computer
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
Name: NoPropertiesMyComputer
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = Properties, 1 = No Properties)
menghilangkan semua Items di the Desktop
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
Name: NoDesktop
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = disable restriction, 1 = enabled restriction)
Disable Hotkeys Windows
User Key: [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\
Explorer]
Name: NoWinKeys
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: (0 = disable restriction, 1 = enable restriction)
Peringatan HardDisk penuh
System Key: [HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlSet\Services\LanmanServer\
Parameters]
Name: DiskSpaceThreshold
Type: REG_DWORD (DWORD Value)
Value: 0 – 99 percent (Default is 10)

    Laporan PKL (Permadi Sandinanto)

    1 komentar







    DISUSUN OLEH:
    PERMADI SANDINANTO



    SMK TEKNOLOGI INDUSTRI PEMBANGUNAN CIMAHI
    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia serta Ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyusun laporan praktek kerja lapangan.
    Di sadari laporan praktek kerja lapangan atau magang ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan dari isi maupun tulisan ataupun bentuk laporan praktek kerja lapangan atau magang ini, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan dari berbagai pihak demi kesempurnaan dari penulisan laporan praktek kerja lapangan di masa mendatang.
    Akhir kata, saya ucapkan terima kasih atas bantuan atau sumbangsi dari semua pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan praktek kerja lapangan, baik pihak yang terkait secara langsung atau tidak secara langsung pada SMK TIP Cimahi.
    BAB I
    PENDAHULUAN
    1. 1 Latar Belakang
    Dalam era globalisasi ini banyak masalah yang timbul diberbagai kalangan, dan semua masalah muncul karena perbedaan pendapat antara manusia satu dengan manusia lainnya. Dari sekian banyak masalah yang paling sering dihadapi oleh setiap masyarakat adalah sulitnya mencari lahan pekerjaan.
    Kita sebagai manusia yang memiliki visi dan wawasan kedepan hendaknya tidak melupakan akan perkembangan teknologi yang mempunyai arti penting dalam suatu pekerjaan, karena hal tersebut mentuntut kita untuk mengikuti perkembangan zaman agar tidak ketinggalan dengan informasi yang ada. Saat ini Ilmu pengetahuan dan Teknologi berkembang dengan sangat pesat serta dukungan dari media informasi yang sedemikian rupa sehingga mengakibatkan perubahan pola hidup diberbagai kalangan masyarakat.
    Dewasa ini kebutuhan untuk memperoleh informasi sangat meningkat. dan semua ini dikarenakan oleh persaingan manusia atau kelompok / instansi yang sangat ketat demi kemajuan usahanya, sehingga hal ini berdampak terhadap beban setiap siswa karena mereka dituntut untuk mampu menggali informasi dari berbagai sumber.
    Banyak sumber informasi yang dapat kita ketahui di era globalisasi ini, seperti : Internet, Media Cetak dan Elektronik ( seperti : Televisi, Radio, koran dan sebagainya ), namun dari sekian banyak sumber informasi, yang paling penting untuk kita ikuti perkembangannya adalah informasi darai layanan jasa melalui Internet.
    Apa yang dimaksud dengan Internet ? Internet berasal dari kata Interconnection Network artinya hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telepon, satelit dan lainnya. Layanan jasa Internet merupakan sumber informasi yang sangat akurat dan efisien bagi semua orang, karena informasi melalui Internet memiliki kelebihan dalam hal pengaksesan informasi yang sangat cepat dan akurat, namun terlepas dari hal sebagaimana disebutkan diatas, layanan jasa Internetpun memiliki kekurangan yaitu kemungkinan terjadinya penyalahgunaan dalam pengambilan informasi yang dapat merusak moral manusia, karena sebagaimana kita ketahui dari layanan Internet dimaksud setiap orang dapat mengambil dan menyebarkan informasi dengan data secara ekstrim / negative.
    Pengelola / Provider layanan jasa Internet milik bangsa Indonesia adalah PT.TELKOM yang merupakan satu-satunya pengelola yang hasil usahanya dipergunakan untuk kemakmuran Negara, sementara Pengelola lain ( seperti PT.Indosat. PT.EXELComindo, Smart dll adalah Pengelola layanan jasa Internet milik Asing ).
    Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang telekomunikasi yaitu PT. Telkom bertanggung jawab dalam penyediaan sarana dan prasarana telekomunikasi, ( seperti : Jaringan Telepon Rumah dan Jaringan Internet Speedy ) yang keduanya sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga dalam hal ini PT. Telkom lebih serius dalam melayani permintaan masyarakat dengan selalu meningkatkan kualitas layanannya..
    Setiap Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ), baik Teknik maupun Non-Teknik diwajibkan untuk memberangkatkan siswa dan siswi mereka untuk melaksanakan Kegiatan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ). Kegiatan praktek ini dilakukan di berbagai Perusahaan/ Instansi milik Negara maupun Swasta guna untuk melatih keterampilan dan mental seseorang dilapangan.
    Kegiatan praktek ini sangat menguntungkan siswa dan siswi karena dapat menambah pengetahuan khususnya dalam bidang teknologi, pengalaman serta keprofesionalan dalam melakukan suatu bidang pekerjaan. Di samping itu, kegiatan praktek ini sangat berpengaruh terhadap nilai kelulusan siswa-siswi di sekolah.
    Karena merupakan kenyataan bahwa pendidikan khususnya Pendidikan Sekolah Kejuruan non Teknik belum sepenuhnya menyiapkan tenaga terampil yang siap kerjasama secara mahir atau propesional, mungkin dengan kegiatan Praktek Kerja Industri ini dapat membantu siswa dan siswi lebih terampil dalam dunia usaha.
    1.2 Tujuan
    A. Tujuan Prakerin
    Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) dilaksanakan penulis dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:
    1. Memperoleh pendidikan untuk menjadi tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional.
    2. Mengetahui perbedaan antara lingkungan Dunia Usaha / Dunia Industri dengan lingkungan Sekolah
    3. Memberikan gambaran bagi penulis mengenai bagaimana cara bekerja yang baik dan benar.
    B. Tujuan Pembuatan Laporan
    Tujuan pembuatan laporan antara lain:
    1. Sebagai bukti melaksanakan Praktek Kerja Industri pada Kantor / Instansi khsusunya di PT.TELKOM Rajawali.
    2. Sebagai laporan dari hasil Praktek Kerja Industri yang telah dilaksanakan secara tertulis.
    3. Sebagai pedoman untuk pembuatan karya tulis selanjutnya.
    4. Mengumpulkan data, guna kepentingan sekolah dan khususnya penulis sendiri dan juga untuk menunjang peningkatan pengetahuan siswa tingkat selanjutnya.
    1.Ruang Lingkup Pembahasan
    Ruang LingkupPembahasan terdiri dari :
    Bab I Berisikan tentang latar belakang, tujuan dan kerangka laporan.
    BabII Proses kerja yang dilaksanakan dan beberapa manfaat yang di rasakan selama penulis
    Bab III Berisikan kesimpulan, saran dan kata penutup.
    BAB II

     

    Mendiagnosa PC Jaringan


    Uraian Materinya...
    Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh administrator jaringan. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik.
    Komputer yang terhubung jaringan sering kali mengalami gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna komputer yang terhubung dalam sistem jaringan.
    Jaringan komputer sangat rawan terhadap ganguan atau kerusakan dikarenakan banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan terjadi ganguan atau kerusakan pada jaringan tersebut. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan adalah:
    TEORI PENDIAGNOSAAN
    1) Tegangan Listrik
    Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua peralatan yang kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kita gunakan tidak baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan mudah rusak. Komputer yang kita gunakan sering mati mendadak karena sumber listrik mati dapat menyebabkan komputer yang kita gunakan akan cepat rusak. Sehinga akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi kerusakan pada komputer workstationmaupun di komputer server.
    2) Mati atau tidak berfungsinya komponen pada jaringan
    Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung jaringan disebabkan oleh korosi (berkarat) dan rusak. Korosi yang terjadi dikarenakan ruang atau tempat jaringan yang lembab dan juga pemakaian yang suah terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala.
    Dalam sistem jaringan LAN sering kita menyebut permasalahan yang menyebabkan seluruh atau sebagian jaringan terganggu disebut jaringan dalam kondisi down. Down dalam jaringan bisa kita artikan sedang turun atau tidak bekerja secara maksimal.Down dapat meyebabkan komunikasi dalam jaringan menjadi lambat atau tidak bekerja sama sekali. Kondisi tersebut yang perlu ditangani sehingga jaringan dapat bekerja dengan baik dan kembali normal. Istilah Down dalam jaringan komputer LAN berbeda dengan Down pada jaringan Warnet (warung Internet). Down pada jaringan LAN disebabkan sistem dalam jaringan LAN tersbut atau karena tidak berfungsinya peralatan maupun komponen dalam jaringan LAN tersebut. Down pada Warnet disebabkan oleh banyak sekali faktor diantaranya pengaruh dari jaringan LAN yang ada dalam warnet, dari Provider (jasa pelayanan akses internet) yang mengalami gangguan dan bisa juga dari line telphon yang penuh sehingga menyebabkan akses ke internet tidak dapat dilakukan.
    Down dalam jaringan LAN lebih mudah penanganannya apabila dibandingkan dengan Down pada Warnet. Down dalam jaringan LAN lebih mudah diatasi karena kita dapat mendeteksi melalui indikator-indikator yang dapat kita lihat.
    Indikator-indikator tersebut memberikan isarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen. Indikasi kerusakan pada masing masing komponen dapat diuraikan sebagai berikut:
    a) Server
    Server adalah komputer yang biasanya dikhususkan untuk penyimpanan data atau system operasi berbasis network (Network Operating System), berisikan daftar user yang diperbolehkan masuk ke server tersebut. Jadi apabila komputer servermengalami kerusakan atau gangguan secara otomatis seluruh jaringan tidak berfungsi karena server merupakan pintu masuk dan sebagai pusat jaringan tersebut. Jadi apabila seluruh jaringan tidak dapat berfungsi berarti terjadi gangguan atau kerusakan pada server.
    b) Workstation
    Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan komputer tersebut dengan komputer lain atau komputer tersebut dengan server. Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer dan sebagainya. Apabila terjadi kerusakan pada komputer workstation berarti komputer yang digunakan tidak dapat masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan komputer server maupun komputer lain dalam jaringan tersebut.
    c) Hub/switch
    Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation denganserver. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masingworkstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
    clip_image002 clip_image004
    Gambar 1. Switch
    clip_image006clip_image008clip_image010
    Gambar 2. Hub
    d) Network Interface Card (Kartu jaringan)
    Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada sebuah komputer server maupun workstation sehingga komputer dapat dihubungkan ke dalam sistem jaringan. Apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada kartu jaringan berakibat pada komputer tersebut tidak dapat masuk dalam sistem jaringan. Indikator yang dapat dilihat dalam kerusakan kartu jaringan adalah matinya lampu indikator yang terdapat pada kartu jaringan dan lampu indikator di Hub/switch saat komputer telah hidup dan konektifitas kabel dari kartu jaringan dan hub/switch telah baik.
    clip_image002[4]
    Gambar 3. Kartu Jaringan (LAN Card) PCI dengan Konektor RJ45




    clip_image006[4]clip_image008[4]
    Gambar 4.
    a. Kartu Jaringan (LAN Card) PCI dengan Konektor BNC dan RJ45
    b. Kartu Jaringan (LAN Card) ISA dengan Konektor BNC
    a) Kabel dan konektor
    Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:
    (1) Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST. Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan.
    clip_image010[4] clip_image012 clip_image016
    Gambar 5. Kabel Jenis Serat Optik
    clip_image018 clip_image020 clip_image022 clip_image024 clip_image026 clip_image028 clip_image030
    Gambar 6. Konektor untuk Kabel Jenis Serat Optik
    (2) Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45. Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja.
    clip_image032 clip_image034
    Gambar 7. Kabel Jenis UTP (Unshielded Twist Pair) dan Penampangnya
    clip_image036
    Gambar 8.Konektor RJ45 untuk Kabel Jenis UTP
    (3) Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC. Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti.
    clip_image038 clip_image040
    Gambar 9. Kabel Jenis Coaxial
    clip_image042clip_image044clip_image046
    clip_image048
    Gambar 10. a. Konektor BNC; b. Terminator BNC;
    b. T BNC
    Dalam sistem jaringan LAN komponen satu dengan yang lainnya adalah saling berkaitan dan berhubungan, maka dalam proses diagnosa kerusakan pada jaringan harus dilakukan dengan terstruktur dan sistematis. Hal ini untuk mempermudah dalam proses perbaikan jaringan. Selain perbaikan perlu juga dilakukan perawatan jaringan agar kondisi jaringan optimal dan normal. Jangan sampai melakukan perawatan jika terjadi kerusakan saja, karena dengan melakukan perawatan secara berkala biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit dibandingkan melakukan perawatan saat terjadi kerusakan saja. Kinerja jaringan yang tidak terawat menyebabkan komunikasi data menjadi lambat.
    a. Rangkuman 1
    Mendiagnosa permasalahan yang terjadi pada jaringan dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian jaringan yang kemungkinan mengalami kerusakan atau gangguan. Mendiagnosa kerusakan dapat dilakukan secara hardware maupun secara software dengan indikasi-indikasi yang dapat diamati. Untuk mendapatkan jaringan komputer yang baik dan bekerja secara normal harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi perangkat pendukung jaringan dan kondisi jaringan dalam berkomunikasi data. Dengan perawatan yang berkala diharapkan sistem jaringan tersebut akan selalu dalam kondisi yang terjaga dengan baik dan bekerja secara normal.
    b. Tugas 1
    1) Perhatikan dan catatlah kondisi peralatan yang digunakan dalam jaringan pada saat jaringan bekerja secara normal!
    2) Periksa dan catatlah secara hardware dengan mengindikasikan bahwa jaringan tersebut sudah dapat bekerja dengan baik serta alasannya!
    3) Periksa dan catatlah jenis topologi fisik jaringan yang digunakan dalam laboratorium anda, jenis kabel dan alasan menggunakan jenis tersebut!
    c. Tes Formatif 1
    1) Sebutkan peralatan vital yang harus dimiliki untuk membangun sebuah jaringan beserta fungsinya masing-masing dalam jaringan tersebut!
    2) Sebutkan dan jelaskan topologi fisik jaringan yang ada minimal 2 buah serta keuntungan dan kerugiannya!
    3) Dalam Jaringan apakah perlu dilakukan perawatan? Kalau perlu berapa jangka waktu perawatannya? Mengapa harus dilakukan perawatan? Pada bagian apa saja?
    d. Kunci Jawaban Formatif 1
    1) Peralatan vital yang harus dimiliki untuk membangun sebuah jaringan beserta fungsinya masing-masing dalam jaringan tersebut adalah:
    a) Komputer Sever
    Fungsi komputer Server adalah sebagai pusat data sebagai pintu masuk ke dalam sistem jaringan dan berisikan daftar user yang diperbolehkan masuk ke server atau kedalam sistem jaringan tersebut.
    b) Komputer workstation (client)
    Komputer client berfungsi memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan komputer tersebut dengan komputer lain atau komputer tersebut dengan server. Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer dan sebagainya.
    c) HUB/switch
    Hub/switch berfungsi sebagai terminal atau pembagi sinyal data bagi kartu jaringan (Network Card).
    d) Kartu jaringan NIC
    Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada sebuah komputer server maupun client berfungsi sebagai media untuk penghubung sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan
    e) Kabel dan Konektor
    Kabel dan konektor berfungsi sebagai media penghubung antara komputer client dengan komputer client yang lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan.
    2) Topologi fisik jaringan yang digunakan beserta keuntungan dan kerugiannya adalah:
    a) Topologi Bus atau Linier
    Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
    Keuntungannya adalah biaya yang murah, instalasi sederhana. Tidak memerlukan Hub/Switch.
    Kerugiannya adalah karena sinyal 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data)sangat besar, jika terjadi putus atau longgar pada salah satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti, pengecekan kabel yang putus akan memakan waktu yang lama karena harus dilakukan satu persatu.
    b) Topologi Ring
    Adalah topoligi fisik yang tertutup sehingga informasi dan data disalurkan dalam satu arah yang membentuh lingkaran tertutup
    sehingga mengesankan cincin tanpa ujung.
    Keuntungannya adalah: layout instalasi yang sederhana, Tidak memerlukan Hub/Switch, tidak terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
    Kerugiannya adalah: Jika terjadi putus atau longgar pada salah satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti, pengecekan kabel yang putus akan memakan waktu yang lama karena harus dilakukan satu persatu.
    c) Topologi Star
    Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan.
    Keuntungan: jenis topologi ini mudah dikembangkan, jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain.
    Kerugian: memerlukan biaya tambahan karena membutuhkan Hub/switch sebagai pusat node (node sentral)
    d) Topologi Hybrid
    Topologi Hybrid merupakan gabungan atau kombinasi dari dua atau lebih topologi jaringan lainnya. Topologi Hybrid sering juga disebut Tree topology.
    Keuntungan dan keruguan adalah sama dengan jenis topologi yang digunakan dari masing-masing gabungan topologi tersebut.
    3) Jaringan sangat perlu dilakukan perawatan. Perawatan harus dilakukan secara berkala dan dilakukan pengecekan setiap minggu serta pada saat terjadi gangguan. Perawatan perlu untuk mendapatkan kinerja jaringan yang optimal dan selalu dalam kondisi yang normal. Bagian yang memerlukan perawatan adalah seluruh komponen jaringan baik secara hardware maupun secara software.
    e. Lembar Kerja 1
    Alat dan bahan :
    1 (Satu) unit komputer yang telah terinstali sistem operasi jaringan sebagai server, 1 (Satu) unit komputer yang telah terinstall sistem operasi sebagai workstation (client), Network Interface card (kartu jaringan) yang telah terpasang pada komputerserver maupun workstation kabel UTP untuk menghubungkan komputer server dengan komputer client, switch/hub, Konektor RJ45, Tang (Crimping tooll)
    Kesehatan dan Keselamatan Kerja
    1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
    2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat listrik)
    3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
    4) Letakkan komputer pada tempat yang aman.
    5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik.
    6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya).
    7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.
    8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.
    9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.
    Langkah Kerja
    1) Persiapkan semua peralatan dan bahan pada tempat yang aman.
    2) Periksa bahwa Kartu jaringan telah terpasang dengan baik pada komputer server maupun workstation (client).
    3) Periksa semua konektor kabel telah terhubung dengan baik (tidak longgar) pada komputer server dan workstation (client).
    4) Periksa kabel penghubung antara komputer server ke switch/hub dan komputer workstation (client) ke switch/hub.
    5) Hidupkan komputer server dan masuklah sebagai admin (root) dengan user name dan pasword admin.
    6) Hidupkan Komputer client.
    7) Periksa setting alamat IP dan subnet mask pada komputer server dan client.
    8) Cek koneksi antar komputer workstation (client) maupun komputer server dengan workstation (client).
    9) Matikan komputer dengan benar.
    10) Rapikan dan bersihkan tempat praktek
    2. Kegiatan Belajar 2: Memilah Masalah Berdasarkan Kelompoknya
    a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
    1) Peserta diklat mampu mengklasifikasi permasalahan pada pengoperasian LAN
    2) Peserta diklat mampu mengidentifikasi masing-masing jenis permasalahan yang ada pada hardware.
    3) Peserta diklat mampu mengidentifikasi masing-masing jenis permasalahan yang ada pada software.
    b. Uraian Materi 2
    Permasalahan yang sering muncul baik dalam pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas:
    · Kerusakan atau kesalahan Hardware
    Kerusakan atau kesalahan pada bagian hardware mencakup seluruh komponen jaringan antara lain mencakup server,workstation (client), Kartu Jaringan, Pengkabelan dan konektor, serta komponen jaringan tambahan lainnya seperti Hub/switch,router, dan sebagainya.
    · Kesalahan software
    Kesalahan bagian software berhubungan dengan kesalahan bagaimana setting dan konfigurasi jaringan yang berkaitan dengan system operasi baik pada komputer server maupun komputer workstation (client) yang digunakan, jenis protokol yang dipakai serta topologi jaringan.
    1) Kerusakan atau kesalahan Hardware
    Kerusakan atau kesalahan hardware yang sering terjadi adalah pada Network Interface Card (kartu jaringan), pengkabel dan konektor. Kerusakan atau kesalahan pada Jaringan sering disebabkan oleh koneksi (hubungan) yang tidak baik antar komponen dan tidak berfungsinya komponen dikarenakan sudah mati atau rusak.
    a) Network Interface Card (kartu jaringan)
    Secara fisik untuk mengenali bahwa kartu jaringan tersebut telah atkif atau tidak aktif dapat dilihat pada lampu indikator yang terdapat dalam Kartu jaringan tersebut saat komputer hidup dan kartu jaringan telah dihubungkan dengan kabel jaringan maka lampu indikator harus sudah menyala. Apabila belum menyala berarti terdapat permasalahan atau kerusakan pada kartu jaringan tersebut.
    Secara software untuk mengetahui bahwa kartu jaringan telah bekerja atau aktif dapat dilihat pada :
    (1) Klik Start > setting >klik Control Panel
    (2) Pilih icon system double klik pilih menu Device Manager
    Disana dapat dilihat bahwa kartu jaringan tersebut telah dikenal atau belum. Bila sudah dikenal maka kartu jaringan komputer dapat bekerja atau aktif.

    clip_image051
    Gambar 11. Komputer yang Telah Mengenal Kartu Jaringannya Contoh: SIS 900 PCI.
    b) Pengkabelan dan Konektor
    Pemilihan media komunikasi menggunakan kabel sebagai penghubung antar komputer memang merupakan media yang cukup ideal dibandingkan dengan media lainnya seperti RF (radio frekuensi), IR (Infra Red) atau jalur telephone karena murah, mudah dan mempunyai kecepatan data yang cukup tinggi. Tetapi kesalahan dalam aturan pemasangan kabel, kualitas kabel itu sendiri, serta layout atau topologi jaringan seringkali mengganggu dalam system jaringan kabel.


    (1) Untuk Pengunaan kabel thin coax
    Seperti dalam gambar berikut permasalahan yang sering terjadi pada jenis kabel ini adalah seperti dalam gambar:


    clip_image053
    Gambar 12. Permasalahan pada Kabel Jenis Thin Coax.
    Keterangan Gambar:
    1. Kabel Terbuka (open). Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi putusnya kabel dalam jaringan yang menyebabkan kabel tidak dapat menghantarkan data.
    2. Konektor longgar (tidak terhubung). Kondisi ini terjadi pada pada koneksi antar kartu jaringan dengan konektor kabel.
    3. Kabel short. Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi kabel yang hubung singkat dalam jaringan.
    4. Resistor pada terminating Connector
    5. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor
    6. Longgar pada male connector
    Untuk kasus nomor 1,3,4 dan 5 akan mengakibatkan system jaringan akan mengalami down (komunikasi antar komputer berhenti). Untuk kasus konektor yang longgar hanya terjadi pada workstation (client) yang bersangkutan saja yang berhenti. Tetapi bila terjadi pada terminating resistor maka menyebabkan jaringan akan down juga.


    (2) Untuk Pengunaan kabel thick coax
    Untuk jenis penggunaan kabel thick coax sama dengan jenis kabel thin coax karena menggunakan jenis topologi jaringan yang sama seperti dalam gambar berikut:


    clip_image055
    Gambar 13. Permasalahan pada Kabel Jenis Thick Coax.
    (3) Untuk Penggunaan kabel UTP
    Untuk kabel UTP, kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan model ini relatif sedikit, karena jaringan model ini menggunakan topologi star, dimana workstation (client) terpasang tersebar secara paralel dengan menggunakan switch atauHub. Sehingga pengecekan kerusakan kabel ini dapat dengan mudah diketahui. Seperti dalam gambar berikut:


    clip_image057
    Gambar 14. Permasalahan pada Kabel Jenis UTP.
    Keterangan gambar:
    1. Konektor longgar (tidak terhubung)
    2. Kabel short
    3. Kabel terbuka (open)
    Untuk mengecek kabel yang terbuka (open) dan kabel yang short dapat dilakukan dengan menggunakan Multimeter dengan mengetes ujung-ujung kabel.


    2) Software
    Permasalahan yang sering muncul pada bagian software ini pada umumnya bisa dikelompokkan atas:


    a) Kesalahan setting konfigurasi jaringan
    Kesalahan setting konfigurasi sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan model ISA karena kita harus menentukan :
    (1) Alamat port I/O
    (2) Nomor Interupt
    (3) Direct Memory Access Request line
    (4) Buffer memory Address
    Berbeda dengan kartu model ISA Kartu jaringan yang menggunakan model PCI tidak perlu mengeset karena secara otomatis telah tersedia.


    b) Kesalahan Protocol yang digunakan
    Hal ini sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan slot ISA karena penentuan harus dilakukan secara manual. Apabila kita menggunakan protocol kartu jaringan model PCI hal tersebut jarang terjadi apabila kita telah menginstall driver dengan benar.


    c) Kesalahan pengalamatan IP.
    Setiap komputer dalam suatu jaringan merupakan identifikasi alamat yang unik, sehingga tidak diperbolehkan ada alamat yang sama. IP Address dalam jaringan tidak diperbolehkan sama karena merupakan identitas untuk masing-masing komputer dalam jaringan untuk komunikasi data, jika terjadi alamat yang sama maka kedua komputer tidak dapat mengakses jaringan karena terjadi perebutan nomor alamat tersebut.


    d) Kesalahan Indentifikasi Client dan server komputer
    Penentuan antara komputer server dan komputer client harus jelas untuk jaringan client server, berbeda pada jaringan peer to peer tidak ada penentuan client dan server.


    e) Kesalahan Service Network (file and print sharing)
    Service network (file and print sharing) yang tidak aktif bisa dikarenakan file and print sharing yang kita hubungi sedang tidak aktif atau kita belum melakukan file and print sharing.


    f) Kesalahan Security System
    Kesalahan pemasukan password pada saat kita masuk dalam jaringan sehingga kita tidak dapat masuk dalam jaringan karena kesalahan pengamanan (password).


    g) Kerusakan file program, sehingga perlu di update.
    Kerusakan file program yang menyebabkan sistem operasi tidak bisa berjalan atau menyebabkan kartu jaringan tidak dapat bekerja (tidak aktif).
    Untuk dapat melakukan perbaikan dalam kesalahan-kesalahan software tersebut dapat dilakukan dengan setting ulang softwaresesuai dengan ketentuan dalam jaringan tersebut. Berikut beberapa kasus yang sering disebabkan oleh sistem operasinetworking:
    - Tidak bisa Login dalam jaringan
    Tidak bisa masuk dalam jaringan berarti client tidak dapat mengakses jaringan secara keseluruhan.
    - Tidak bisa menemukan komputer lain pada daftar network neighborhood. Apabila secara hardware dan software tidak ada masalah komputer harus dilakukan restart untuk menyimpan semua data yang telah kita update ke sistem operasi.
    - Tidak bisa sharing files atau printer.
    Sharing file atau printer adalah membuka akses agar komputer lain dapat mengakses atau melihat data kita. Tidak dapat sharing file atau printer dapat dikarenakan data atau printer tersebut belum di sharing. untuk dapat melakukan sharing dapat dilakukan dengan klik kanan share.
    - Tidak bisa install network adapter.
    Kasus ini biasanya disebabkan oleh sorfware kartu jaringan yang tidak sesuai antara driver dengan kartu jaringannya atau pemasangan kartu jaringan yang tidak sempurna pada mainboard sehingga komputer tidak dapat mengenal kartu jaringan tersebut.
    Hal yang harus dilakukan dengan pengecekan pada kartu jaringan apakah telah terpasang dengan benar atau kartu jaringan telah terinstall dengan driver bawaannya.
    - Komputer lain tidak dapat masuk ke komputer kita.
    Komputer lain yang tidak dapat masuk ke komputer kita padahal komputer kita dapat masuk ke komputer lain disebabkan karena kita belum melakukan sharing data atau sharing printer.
    Kasus-kasus tersebut dapat teratasi apabila tidak terjadi kesalahan-kesalahan software pada saat setting Kartu jaringan. Setting kartu jaringan sangat penting untuk terjadinya hubungan antar komputer, apabila terjadi kesalahan maka menyebabkan komputer tersebut tidak dapat terhubung dalam jaringan. Pengecekan kesalahan harus dilakukan satu persatu dengan teliti sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pada jaringan tersebut diantaranya pemberian nomor IP dan subnetmask padaprotocol yang digunakan, nama Workgroupnya dan sebagainya.


    b. Rangkuman 2
    Permasalahan muncul yang sering muncul pada pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas kerusakan atau kesalahan hardware dan kesalahan software.
    Kerusakan atau kesalahan pada bagian hardware pada sistem jaringan yang sering dialami adalah pada kesalahan pengenalan Kartu Jaringan, Pengkabelan dan konektor, serta komponen jaringan tambahan lainnya seperti Hub/switch, router, dan sebagainya. Untuk pengakbelan dan konektor yang sering terjadi adalah kabel terbuka (open), kabel short dan konektor longgar.
    Kesalahan bagian software berhubungan dengan kesalahan setting dan konfigurasi jaringan pada komputer server maupun komputer client yang digunakan, jenis protokol yang dipakai jaringan dan workgroup yang digunakan.


    c. Tugas 2
    - Periksa dan catat jenis kartu jaringan yang digunakan pada client dan server serta jenis kabel yang digunakan dalam jaringan tersebut
    - Periksa dan catatlah seting konfigurasi jaringan yang digunakan dalam praktik tersebut!
    - Lakukan konfigurasi ulang pada kartu jaringan di komputer client anda pada nomor TCP/IP yang berbeda catat hasilnya! Apakah masih dapat berkomunikasi komputer lain? Kenapa?


    d. Tes Formatif 2
    1) Apakah ada kesamaan dan perbedaan fungsi antara HUB, Repeater, Bridge, dan Router dalam jaringan?
    2) Apa yang dimaksud dengan protokol dalam jaringan IPX dan TCP/IP?
    3) Apa yang dimaksud dengan jaringan peer to peer dan peer to server (client server) apa keuntungan dari masing-masing ?


    e. Kunci Jawaban Formatif 2
    1) Kesamaan antara HUB, Repeater, Bridge dan Router dalam jaringan adalah sebagai penghubung antar komputer agar dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya:
    Perbedaan antara HUB, Repeater, Bridge dan Router dalam jaringan adalah:
    Hub adalah sebagai pembagi sinyal data dari Kartu Jaringan (Network Interface card) dan sekaligus untuk penguat sinyal dalam satu jaringan.
    Repeater adalah penguat sinyal. Sinyal yang diterima dari segmen jaringan satu ke segmen jaringan yang lain yang diharapkan sinyal yang diterima akan sama kuatnya dengan sinyal yang dipancarkan. Dengan pemasangan repeater ini diharapkan dapat memperluas dua buah jaringan komputer.
    Bridge digunakan untuk menghubungkan dua buah LAN dan mengirim atau menungkin paket data dari satu LAN ke LAN yang lain. Sebuah bridge menyediakan sambungan antar dua tipe LAN yang sama. Dengan pemasangan bridge dapat memperluas jaringan LAN, sehingga semua segmen yang saling berhubungan satu sama lainnya menjadi bagian dari LAN yang lebih besar
    Router memiliki kemampuan untuk melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang memungkinkan banyak jalur diantara keduanya. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN sehinga trafik yang dibangkitkan oleh suatu LAN dapat terisolasi dengan baik dari trafik yang dibangkitkan LAN lain.
    2) IPX adalah jenis protokol jaringan dari Novell yang menghubungkan Novell Netware Client dan server. IPX merupakan datagram/protokol paket dan IPX bekerja pada layer network dari protokol komunikasi dan merupakan tanpa sambungan (connectionless = tak memerlukan koneksi yang perlu disetup sebelum paket dikirim ke tujuannya).
    TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang di buat untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada Jaringan. TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggungjawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. TCP (Transmission Control Protocol) mengatur assembly dari pesan atau file ke dalam paket-paket yang lebih kecil yang akan ditransmisikan dalam jaringan dan diterima oleh TCP tujuan yang akan mengasembly packets kedalam pesan yang sebenarnya. IP menangani alamat dari paket data dan menjamin paket data akan sampai ke tujuannya
    3) Jaringan peer to peer adalah jaringan dimana setiap komputer dapat berfungsi sebagai server artinya user komputer yang ada dalam jaringan tersebut dapat menjadi seorang administrator. Dia dapat melakukan sharing sumber-sumber yang dia miliki: File, CDRom, Modem Printer dan Fax.
    Keuntungan jaringan peer to peer
    - Workstation bisa sebagai resource
    - Server tidak tersentral (semua workstation (client) dapat sebagai server)
    - Security ada pada setiap workstation (client)
    - Mudah dan murah untuk Jaringan skala kecil.
    Jaringan peer to server (client server) dimana sistem administrator ada pada file server. Sehingga semua komunikasi harus melewati server.
    Keuntungan jaringan peer to server (client server) adalah:
    - Pengaturan user yang masuk dalam jaringan dapat dideteksi oleh administrator.
    - Data tersimpan secara terpusat pada server.
    - Kewenangan adminstrator mutlak dalam jaringan.


    f. Lembar Kerja 2
    Alat dan bahan :
    1 (Satu) unit komputer yang telah terinstall sistem operasi jaringan sebagai server, 1 (Satu) unit komputer yang telah terinstal sistem operasi sebagai workstation (client), Network Interface card (kartu jaringan)yang telah terpasang pada komputer servermaupun workstation, kabel UTP untuk menghubungkan komputer server dengan komputer client, switch/hub, Konektor RJ45, Tang (Crimping tooll)


    Kesehatan dan Keselamatan Kerja
    1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
    2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat listrik)
    3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
    4) Letakkan komputer pada tempat yang aman.
    5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terpasang dengan baik.
    6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya).
    7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.
    8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.
    9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.


    Langkah Kerja
    1) Persiapkan semua peralatan dan bahan pada tempat yang aman.
    2) Periksa bahwa Kartu jaringan telah terpasang dengan baik pada komputer server maupun client.
    3) Periksa semua konektor kabel telah terhubung dengan baik ( tidak longgar) pada komputer server dan client.
    4) Periksa kabel penghubung antara komputer server ke switch/hub dan komputer client ke switch/hub.
    5) Hidupkan komputer server dan masuklah sebagai admin (root) dengan user name dan pasword admin.
    6) Hidupkan Komputer client.
    7) Periksa setting alamat IP dan subnet mask pada komputer server dan client.
    8) Cek koneksi antar komputer workstation maupun komputer server dengan client.
    9) Matikan komputer dengan benar.
    10) Rapikan dan bersihkan tempat praktik


    2. Kegiatan Belajar 3: Mengisolasi Permasalahan
    a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
    1) Peserta diklat mampu mengisolasi permasalahan perangkat jaringan agar tidak mengganggu keseluruhan sistem
    2) Peserta diklat mampu mengisolasi permasalahan perangkat jaringan dari sisi hardware
    3) Peserta diklat mampu mengisolasi permasalahan perangkat jaringan dari sisi software


    b. Uraian Materi 3
    Mengisolasi permasalahan merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencegah hal-hal yang berakibat lebih fatal dalam jaringan. Hal ini dilakukan agar jaringan dapat berfungsi secara baik dan normal kembali. Tindakan pengisolasian termasuk didalamnya merupakan jalan keluar (pemecahan) dari permaslahan yang dihadapi. Tindakan pengisolasian untuk melakukan perbaikan dalam jaringan dapat dipisahkan menjadi dua juga yakni pengisolasian secara hardware dan secara software.


    1) Pengisolasian permasalahan secara Hardware
    Tindakan pengisolasian kerusakan yang disebabkan oleh hardware harus dilakukan dengan cara yang terstruktur dan sistematis. Cara yang terstruktur dan sistematis diharapkan dengan cepat dapat menemukan sumber kerusakan atau sumber permasalahan. Tindakan pengisolasian secara terstruktur dan sistematis dapat dilakukan sebagai berikut:


    a) Tindakan pertama (mengisolasi kerusakan pada kartu jaringan)
    Tindakan pengisolasian dapat dilakukan denga cara melihat indikator pada lampu kartu jaringan tersebut jika kartu jaringan dalam kondisi yang atau bekerja baik maka lampu menyala dan saat tidak aktif atau rusak maka lampu tidak menyala saat komputer telah dihidupkan dan terhubungkan dengan jaringan komputer yang lain ataupun dengan Hub/switch. Dapat juga dilihat pada window Control Panel > double klik system pilih menu Device Manager.
    Disana dapat dilihat bahwa kartu jaringan tersebut telah dikenal atau belum dengan melihat pada Network adapter. Apabila sudah dikenal maka tinggal melakukan setting konfigurasi jaringan. Apabila kartu jaringan belum dikenal atau sudah dikenal tetapi ada tanda (!), (?) dan tanda (X) menyatakan bahwa perlu dilakukan instalasi software driver dari kartu jaringan tersebut. Apabila dari kedua hal tersebut indikator lampu yang ada kartu jaringan tetap tidak menyala saat telah terhubungkan dengan jaringan komputer lain atau dengan Hub/switch atau tidak dikenal oleh device manager maka perlu dilakukan penggantian kartu jaringan karena kartu jaringan tersebut dalam kondisi yang rusak.


    clip_image063 clip_image065
    Gambar 15
    Keterangan Gambar:
    1. Konsidi sudah dikenal tetapi instalasi software belum sempurna.
    2. Sudah dikenal dan Siap untuk di setting konfigurasi jaringannya.
    b) Tindakan kedua (mengisolasi permasalahan pengkabelan dan konektor)
    Tindakan pengisolasian untuk pengkabelan dan konektor terdapat perbedaan antara model coaxial dengan konektor BNC dan pengkabelan UTP dengan konektor RJ45.
    - Pengisolasian untuk pengkabelan coaxial dengan konektor BNC.
    Pengisolasian untuk pengkabelan jenis coaxial lebih rumit, karena apabila terjadi jarigan yang down untuk jaringan bertopologi Bus atau ring menggunakan kabel coaxial harus dilakukan pengecekan satu persatu.
    Seperti dalam gambar berikut untuk pengisolasian permasalahan yang sering terjadi:


    clip_image053[1]
    Gambar 16. Permasalahan pada Kabel Coaxial
    Keterangan Gambar:
    1. Kabel Terbuka (open). Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi putusnya kabel dalam jaringan yang menyebabkan kabel tidak dapat menghantarkan data.
    2. Konektor longgar (tidak terhubung). Kondisi ini terjadi pada pada koneksi antar kartu jaringan dengan konektor kabel.
    3. Kabel short. Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi kabel yang hubung singkat dalam jaringan.
    4. Resistor pada terminating Conector
    5. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor
    6. Longgar pada male connector
    Untuk pengisolasian permasalahan nomor 1,3,4 dan 5 dilakukan dengan pengecekan satu persatu dari terminal konektor dengan menggunakan multimeter. Pengecekan dilakukan satu persatu dengan melepaskan konektor BNC dari T BNC daru dilakukan pengetesan ujung ke ujung kabel tersebut apabila terjadi hubug sigkat pada pemasangan plug konektor maka pisahkan pisahkan yang menyebabkan hubung singkat tersebut. Apabila terjadi open kabel atau kabel putus dalam kabel coaxial maka lakukan penggantian kabel. Jangan melakukan penyambungan kabel coaxial diantara plug konektor karena menyebabkan jaringan downkarena nilai resistansi yang tidak sesuai pada sambungan tersebut dengan pada kabel tersebut. Pengisolasian pada permasalahan Resistor pada terminating Connector dilakukan dengan penggantian terminator BNC yang baru. Konektor yang longgar pada male conektor pengisolasiannya dapat dilakukan dengan mengencangkan T BNC pada konektor BNC secara keseluruhan.
    - Pengisolasian untuk pengkabelan yang menggunakan kabel UTP
    Pengisolasian pengkabelan pada permasalahan jaringan yang menggunakan kabel UTP relatif lebih mudah. Kemudahan pengisolasian kabel UTP pada jaringan dengan topologi Star hanya komputer yang bermasalah saja yang kita tangani tanpa mengganggu jaringan tersebut (komputer yang lainnya masih tetap bekerja normal. Setiap workstation (client) terpasang tersebar secara paralel dengan menggunakan switch atau Hub sehingga apabila komputer yang kita gunakan bermasalah maka komputer lain tidak terganggu. Seperti dalam gambar berikut pengisolasian permasalahan yang muncul dalam jaringan komputer dengan kabel UTP dengan topologi jaringan star.


    clip_image057[1]
    Gambar 17. Permasalahan pada Kabel UTP
    Keterangan Gambar:
    1. Konektor longgar (tidak terhubung)
    2. Kabel short
    3. Kabel terbuka (open)
    Perbaikan untuk jaringan yang longgar dilakukan pengencangan pada hub/switch dan pada kartu jaringan. Pengisolasian pada kabel yang terbuka (open) dan kabel yang short dapat dilakukan dengan menggunakan Multimeter dengan mengetes ujung-ujung kabel. Pengkabelan dengan menggunakan kabel UTP tidak boleh disambung karena akan mempengaruhi kinerja jaringan. kalau sudah tidak memungkinkan lebih baik dilakukan penggantian kabel beserta konektornya, karena konektor RJ45 hanya digunakan sekali pakai jika sudah diCrimping maka sudah tidak dapat dipakai lagi.


    2) Software
    Pengisolasaian Protocol yang digunakan harus ditentukan pada saat instalasi software Kartu jaringan. Seperti pada contoh penggunakan protocol TCP/IP.


    clip_image077
    Gambar 18. Langkah Pemilihan Protocol Jika Menggunakan Model TCP/IP
    1. Memilih add pada configuration Network
    2. Memilih protocol
    3. Klik add
    4. Pilih TCP/IP
    5. Klik OK


    a) Kesalahan pengalamatan IP.
    Setiap komputer dalam suatu jaringan merupakan identifikasi alamat yang unik, sehingga tidak diperbolehkan ada alamat yang sama. IP Address dalam jaringan tidak diperbolehkan sama karena merupakan identitas untuk masing-masing komputer dalam jaringan untuk komunikasi data jika terjadi alamat yang sama maka kedua komputer tidak dapat mengakses jaringan karena terjadi perebutan nomor alamat tersebut. Pengisolasian yang dapat dilakukan dengan melakukan seting ulang alamat IP Addressdan subnetmasknya sesuai dengan jaringan yang digunakan. Seperti pada gambar berikut:


    clip_image085
    Gambar 19. Langkah Pengisian IP Address dan Subnet Mask
    1. Pilih TCP/IP
    2. Klik Propertis
    3. Pilih specify an IP Address






    clip_image087



    Gambar 20. Langkah Pengisian IP Address dan Subnet Mask Harus Sesuai dengan Konfigurasi Sistem Jaringan yang Digunakan
    b) Kesalahan Identifikasi workgrup
    Workgroup merupakan kumpulan atau nama kelompok jaringan yang kita gunakan. Isolasi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perubahan nama workgroup sesuai dengan jaringan yang ada. Seperti gambar berikut merupakan cara untuk melakukan perubahan pada workgroup.
    Computer name untuk memberikan nama komputer tersebut, Workgroup merupakan nama kelompok jaringan yang kita akan masuki, Computer Description merupakan diskripsi komputer.








    clip_image090

    1. Pilih Identification
    2. Menu perubahan workgroup


    c) Kesalahan Service Network (file and print sharing)
    Service network (file and print sharing) yang tidak aktif bisa dikarenakan file and print sharing yang kita hubungi sedang tidak aktif atau kita belum melakukan sharing file and print.
    d) Kerusakan file program, sehingga perlu di update.
    Kerusakan file program yang menyebabkan sistem operasi tidak bisa berjalan atau menyebabkan kartu jaringan tidak dapat bekerja (tidak aktif).
    Untuk dapat melakukan perbaikan dalam kesalahan-kesalahan software tersebut dapat dilakukan dengan setting ulang software sesuai dengan ketentuan dalam jaringan tersebut. Berikut beberapa kasus yang sering disebabkan oleh sistem operasinetworking:
    a) Tidak bisa Login dalam jaringan
    Kasus tidak bisa masuk dalam jaringan berarti client tidak dapat mengakses jaringan secara keseluruhan. Apabila kita telah melakukan instalasi dan konfigurasi kartu jaringan dengan sempurna maka bisa juga karena kesalahan kita dalam memasukkanpassword yang salah saat kita Login ke jaringan.
    b) Tidak bisa menemukan komputer lain pada daftar network neighborhood. Kasus ini sering terjadi karena sistem windows yang kurang baik sehingga perlu melakukan refresh apabila menutup program atau mau menjalankan program.
    c) Tidak bisa sharing files atau printer.
    Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akah disharingkan kemudian klik kanan lalu klik sharing


    clip_image092 clip_image094
    Gambar 22 Langkah Melakuan Sharing Data Atau Directory
    a. Pilih directory yang akan di sharing data
    b. Option pilihan sharing data


    clip_image096clip_image098
    clip_image100
    Gambar 23. Langkah Melakuan Sharing Printer
    a. Start setting printer
    b. Pilih printer yang akan di sharing
    c. Option pilihan sharing printer
    d) Tidak bisa install network adapter.
    Kasus ini biasanya disebabkan oleh sorfware kartu jaringan yang tidak sesuai dengan kartu jaringan yang dipasang, atau pemasangan kartu jaringan yang tidak sempurna sehingga komputer tidak dapat mengenal kartu jaringan tersebut.
    e) Komputer lain tidak dapat masuk ke komputer kita.
    Komputer lain yang tidak dapat masuk ke komputer kita padahal komputer kita dapat masuk ke komputer lain disebabkan kita belum melakukan sharing data atau sharing printer.
    Kasus-kasus tersebut lebih banyak disebabkan oleh instalasi software dan konfigurasi yang tidak teliti. Hal tersebut menyebabkan kesalahan-kesalahan yang menyebabkan tidak dapat mengakses jaringan. Pengisolasian dan pengecekan kesalahan harus dilakukan satu persatu dengan teliti sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pada jaringan tersebut diantaranya pemberian nomor IP dan subnetmask pada protocol yang digunakan, nama Workgroup dan sebagainya sehingga didapatkan koneksi jaringan yang sempurna.


    c. Rangkuman 3
    Pengisolasian kerusakan dalam hardware yang dilakukan secara sistematis dan terstruktur dapat mempermudah penyelesaian masalah jaringan yang dihadapi. Sistematis dan terstruktur memiliki maksud dilakukan secara berurutan dari penanganan kartu jaringan pengkabelan sampai instalasi softwarenya.
    Isolasi permasalahan secara terjadi pada Instalasi software driver kartu jaringan dan setting konfigurasi jaringan, baik Pengalamatan TCP/IP meliputi IP Adress dan subnet mask serta workgroup yang digunakan.


    d. Tugas
    1) Lakukan setting ulang untuk komputer server dan komputer workstation (client). Bagaimana hasilnya? Catat IP address subnet mask dan workgroup yang anda gunakan.
    2) Catat kinerja jaringan yang anda bangun apakah sudah dapat sharing data dan sharing printer dan bagaimana koneksinya.


    e. Tes Formatif 3
    1) Bagaimana penanganan pengisolasian kerusakan pada jaringan dengan topologi Bus dan pengaruhnya terhadap dengan topologi tersebut.
    2) Bagaimana penanganan pengisolasian kerusakan pada jaringan dengan topologi Star dan pengaruhnya terhadap sistem jaringan tersebut.
    3) Menurut anda lebih mudah pengisolasian pada jaringan pada topologi star atau topologi Bus? Apa kemudahannya?
    4) Pada saat isolasi permasalahan secara software hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan? Mengapa?


    f. Kunci Jawaban Formatif 3
    1) Penanganan pengisolasian kerusakan pada jaringan dengan topologi Bus dilakukan step-by-step maksudnya dilakukan pengecekan satu persatu karena jaringan dengan topologi bus lebih rumit karena apabila tejadi jaringan yang down kita tidak dapat langsung mengetahui letak kerusakan jadi perlu dilakukan pengecekan satu persatu untuk menemukan sumber permasalahan tersebut.
    Pengaruh Jaringan apabila terjadi kerusakan atau pemasalahan seluruh jaringan akan lumpuh total atau tidak dapat berfungsi sama sekali.
    2) Penanganan pengisolasian kerusakan pada jaringan dengan topologi Star lebih mudah karena apabila terjadi kerusakan pada salah satu komputer workstation maka hanya jaringan pada komputer tersebut yang bermasalah sehingga pengisolasian lebih mudah dan penanganan perbaikan jaringan juga lebih cepat. Isolasi kerusakan terhadap sistem jaringan dengan topologi star adalah tidak berpengaruh, karena seluruh komputer tersambung secara paralel. Sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu komputer maka hanya komputer tersebut yang bermasalah sedangkan komputer lainnya tetap dapat berfungsi.
    3) Lebih mudah pengisolasian menggunakan topologi star karena:
    a) Jika terjadi kerusakan pada salah satu komputer maka tidak akan mempengaruhi komputer yang lainnya.
    b) Pengisolasian dan perbaikan jaringan lebih akan memakan waktu yang lebih cepat.
    c) Tidak mengecek seluruh jaringan jika terjadi kerusakan karena kerusakan salah satu komputer tidak menggangu atau mempengaruhi komputer yang lainnya.
    4) Pada saat isolasi permasalahan secara software hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
    a) Penginstallan driver kartu jaringan dengan sempurna, karena kartu tersebut mengkomunikasikan kartu jaringan dengan komputer. Apabila pengistalan tidak sempurna maka komputer tidak akan mengenal kartu jaringan tersebut sehingga kartu jaringan tidak dapat digunakan.
    b) Konfigurasi kartu jaringan karena setting kartu jaringan mengkomunikasikan komputer dengan jaringan yang telah ada.
    c) IP Address dan Subnet mask adalah alamat komputer kita karena apabila kita mengisi alamat tersebut dengan asal maka kita tidak dapat masuk dalam sistem jaringan maka perlu mengetahui nomor IP dan Subnet mask yang digunakan dalam jaringan untuk dapat bergabung dalam jaringan tersebut.
    d. Workgroup karena untuk masuk dalam jaringan harus mengetahui alamatnya kalau tidak mengetahui kelompok yang kita tuju maka kita juga tidak dapat masuk dalam kelompok tersebut walaupun nomor IP dan subnet mask kita sudah benar.


    g. Lembar Kerja 3
    Alat dan bahan :
    1 (Satu) unit komputer yang telah terinstall sistem operasi jaringan sebagai server, 1 (Satu) unit komputer yang telah terinstall sistem operasi sebagai workstation (client), Network Interface card (kartu jaringan)yang telah terpasang pada komputer servermaupun workstation, kabel UTP untuk menghubungkan komputer server dengan komputer client, switch/hub, Konektor RJ45, Tang (Crimping tooll)


    Kesehatan dan Keselamatan Kerja
    1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
    2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat listrik)
    3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
    4) Letakkan komputer pada tempat yang aman.
    5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik.
    6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya).
    7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.
    8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.
    9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.


    Langkah Kerja
    1) Persiapkan semua peralatan dan bahan pada tempat yang aman.
    2) Periksa bahwa Kartu jaringan telah terpasang dengan baik pada komputer server maupun client.
    3) Periksa semua konektor kabel telah terhubung dengan baik ( tidak longgar) pada komputer server dan client.
    4) Periksa kabel penghubung antara komputer server ke switch/hub dan komputer client ke switch/hub.
    5) Hidupkan komputer server dan masuklah sebagai admin (root) dengan user name dan pasword admin.
    6) Hidupkan Komputer client.
    7) Periksa setting alamat IP dan subnet mask pada komputer server dan client.
    8) Cek koneksi antar komputer workstation maupun komputer server dengan client.
    9) Matikan komputer dengan benar.
    10) Rapikan dan bersihkan tempat praktek




    BAB II
    EVALUASI
    A. PERTANYAAN
    1. Sebutkan Langkah-langkah penanganan masalah dalam jaringan komputer?
    2. Sebutkan keuntungan atau kelebihan dari LAN dengan topologi Star dalam penanganan permasalahan dalam JaringanLAN?
    3. Sebuah sekolah SMU mempunyai rencana untuk membangun lab Komputer 2 lantai, luas ruangan 6 x 6 meter, setiap ruang diberi komputer berjumlah 20 unit rencana jaringan tersebut akan dibangun menggunakan topologi star dan jaringan antara lab 1 dan lab 2 terhubung, anda diberikan tugas untuk:
    a. Merencanakan peralatan yang dibutuhkan dan jumlahnya (berapa buah atau berapa meter).
    b. Menggambarkan Layout jaringan yang akan anda buat beserta IP Address dan Subnet mask yang digunakan.


    B. KUNCI JAWABAN EVALUASI
    1. Langkah penanganan kerusakan jaringan terbagi atas dua yakni penanganan Hardware dan penanganan Software.
    Penanganan hardware harus dilakukan secara sistematis dan terstruktur untuk mempermudah penyelesaian masalah jaringan yang dihadapi. Penanganan yang dilakukan secara berurutan dari penanganan kartu jaringan, pengkabelan dan konektor.
    Penanganan permasalahan pada Software dapat dilakukan dengan cermat dan teliti mencakup: Instalasi software driver kartu jaringan dan setting konfigurasi jaringan. Konfigurasi kartu jaringan meliputi menggunakan TCP/IP meliputi IP Adress, subnet mask dan workgroup yang digunakan.
    2. Topologi Star adalah topologi yang setiap node akan menuju node pusat/sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan.
    Keuntungan: jenis topologi ini mudah dikembangkan, jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain.
    Sehingga penanganan kerusakan hanya terjadi pada client yang bermasalah tanpa mengganggu jaringan secara keseluruhan.
    3. a. peralatan yang dibutuhkan meliputi:
    1) 2 buah server
    2) 40 client
    3) Kartu jaringan 42 buah
    4) Konektor RJ 45 84 buah
    5) Hub 2 buah
    6) Repeater /Router 1 buah
    7) Kabel + 500 meter
    c. Gambar layout berdasarkan kerapian, Nomor IP Address yang digunakan sesuai dengan Jenis jaringan Klas A, B, atau C antara lab 1 dan 2 boleh lebih baik menggunakan Router atau Repeater
    C. KRITERIA KELULUSAN


    KriteriaSkor
    (1-10)
    BobotNilaiKeterangan
    Kognitif (soal no 1 s/d 2)

    3

    Syarat lulus nilai minimal 70 dan skor setiap aspek minimal 7
    Kebenaran layout

    3

    Kerapian, kebersihan, ketelitian

    2

    Ketepatan waktu

    2

    Nilai Akhir


    Kategori kelulusan:
    70 – 79 : Memenuhi kriteria mininal. Dapat bekerja dengan bimbingan.
    80 – 89 : Memenuhi kriteria minimal. Dapat bekerja tanpa bimbingan.
    90 – 100 : Di atas kriteria minimal. Dapat bekerja tanpa bimbingan.


    BAB III
    PENUTUP
    Demikian modul pemelajaran Mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan. Materi yang telah dibahas dalam modul ini masih sangat sedikit. Hanya sebagai dasar saja bagi peserta diklat diharapkan untuk belajar lebih lanjut. Diharapkan peserta didik memanfaatkan modul ini sebagai motivasi untuk menguasai teknik diagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan lebih jauh sehingga dapat bermanfaat bagi anda semua.